Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dibuka Kembali, Penerbangan Bali dan Lombok

11 Juli 2015   16:00 Diperbarui: 11 Juli 2015   16:02 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gunung Raung/Kompas.com"]

[/caption]

"Teman dan rombongan turis Vietnam terjebak di Bali," kata seorang teman saat berbincang di kantor Sabtu pagi. "Akhirnya turis vietnam bisa pulang, tapi teman yang kehabisan tiket harus tinggal di Bali sampai Senin," katanya melanjutkan.

Ini hanya satu imbas dari penutupan bandara dan rute terbang akibat erupsi gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur. Kompas.com melaporkan, berdasarkan Notam (notice to airmen) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, sejumlah bandara tutup sejak Jumat, 10 Juli 2015, pagi. Satu di antaranya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali selain beberapa bandara di Lombok dan Jember.

Pesawat pun hanya bisa parkir, tak boleh diterbangkan, ditambah lagi maskapai Indonesia dan Asing menutup sementara beberapa rute terbang terutamanya dari Denpasar dan Lombok menuju Surabaya, Yogyakarta, Kupang, Timika, Makassar, bahkan hingga beberapa rute ke Australia.

Sambil memantau berita di media online, juga mendengar kabar temannya teman saya itu ternyata berhasil "menerbangkan" turis meninggalkan Bali, saya juga mendapat informasi dari maskapai penerbangan LCC yang telah mengoperasikan kembali rute dari dan ke Bali.

Citilink Kembali Terbangi Bali dan Lombok

Maskapai LCC Citilink Indonesia memutuskan untuk kembali menerbangi Bali dan Lombok, menyusul situasi erupsi gunung Raung, Bondowoso, Jawa Timur, yang sudah mulai mereda. Pihak Citilink menilai penerbangan cukup aman dari dan ke daerah-daerah tersebut.

“Hal ini didasarkan pada pemberitahuan (NOTAM) dari otoritas bandara yang mengijinkan airlines untuk menerbangi kembali bandara tersebut. Ditambah data-data satelit mengenai sebaran abu vulkanik dan pengamatan langsung di lapangan. Sehingga diputuskan untuk terbang,” kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan di Jakarta, Sabtu, melalui siaran persnya.

Rencananya, Citilink sudah memulai kembali penerbangan untuk rute-rute dari Jakarta – Denpasar (pp), Surabaya – Denpasar (pp) di atas pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WITA. Total jumlah penerbangan yang akan berlangsung pada sore hari sebanyak empat penerbangan. Sementara itu, seluruh penerbangan Citilink ke dan dari Lombok pada Sabtu (11/7) pagi ini sudah berlangsung lebih dulu ketimbang Bandara Denpasar, yakni sejak pukul 08.00 waktu setempat. Citilink melayani tiga kali penerbangan pulang pergi (pp) ke Lombok, yaitu Surabaya – Lombok (dua kali sehari) dan Bandung - Lombok (satu kali sehari).

Sejak sejumlah bandara dan maskapai tutup operasi sementara, Citilink juga membatalkan 27 perbangan dari dan ke Bandara interasional Ngurah Rai, Denpasar dan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara barat. Saat itu, pertimbangan utamanya adalah karena sebaran abu vulkanik Gunung Raung dianggap membahayakan penerbangan dari dan menuju Bali dan Lombok.

Keputusan menerbangkan kembali pesawat saat aktivitas vulkanik Gunung Raung masih dalam pantauan tentunya tak sembarangan. Info dari BMKG menyebutkan bahwa kondisi angin berpengaruh pada arah semburan debu vulkanik. Rute penerbangan Bali kembali dibuka dengan mempertimbangkan semburan debu ini. Kalau Jumat lalu debu vulkanik di atas langit Bandara Ngurah Rai Bali masih dianggap membahayakan, sekarang  sudah berkurang dan mengarah ke barat daya. Bandara Ngurah Rai Bali pun dianggap aman untuk dibuka kembali, begitu pun rute penerbangan yang melintasi Denpasar.

Gunung Raung dalam pantauan

Gunung Raung dalam pantauan serius terutamanya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Aktivitas vulkanik Gunung Raung sebenarnya sudah sejak lama muncul, sejak 1902 dan terus konstan terjadi hingga 1939. Baru pada 1940 diikuti dengan letusan abu. Gunung Raung pernah meletus pada tahun 1953, setinggi 6 kilometer terjadi sepanjang Januari hingga Maret, dengan abu menyebar dengan radius sampai 200 km. Letusan kedua kembali terjadi pada 1956 dengan ketinggian mencapai 12 kilometer pada 19 Februari disertai dengan dentuman selama empat jam. Abu menyebar sampai Bali dan Surabaya. Setelah itu, aktivitas fisik di Gunung Raung terus meningkat.

Menurut BNPB, status Gunung Raung sudah masuk level III (siaga), setelah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 21 Juni 2015. Meski begitu BNPB memperkirakan tidak akan ada erupsi besar dan Gunung Raung tidak akan bernasib sama seperti Gunung Sinabung.

Sumber:
Berita Pers Citilink Indonesia
Kompas.com
CNN Indonesia artikel 1

CNN Indonesia artikel 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun