Dalam suatu program atau kegiatan perlu diadakannya evaluasi untuk mengetahui apakah program tersebut sudah berjalan dengan baik atau malah sebaliknya, karena dengan adanya evaluasi ini dapat memperbaiki apa yang kurang dalam menjalankan suatu program dan juga sebagai penentuan tindak lanjut hasil pengembangan program.
Dalam dunia Pendidikan sudah tak jarang lagi kita mendengar kata evaluasi yang biasa disebut evaluasi pembelajaran. Tak hanya pada pembelajaran saja, dalam program Bimbingan dan Konseling juga diperlukannya evaluasi agar dapat diketahui apakah program BK tersebut sudah berjalan sesuai dengan tujuan atau belum.
Tujuan adanya evaluasi program Bimbingan dan Konseling secara umum yaitu untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling, sedangkan secara khusus yaitu untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran program atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah disusun dalam program layanan Bimbingan dan Konseling, seperti program pengumpulan data, kegiatan Bimbingan Konseling, konseling individual, konseling kelompok, dan yang lainnya.
Jenis-jenis yang dilakukan dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling ini ada dua, yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses yaitu evaluasi program layanan BK yang dilaksanakan pada waktu kegiatan layanan BK, yang dievaluasi terkait dengan kegiatan layanan, strategi layanan, dan hambatan yang dialami selama kegiatan.
Sedangkan evaluasi hasil yaitu evaluasi terhadap hasil layanan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam layanan BK, seberapa tingkat pemahaman siswa terhadap layanan informasi yang dilakukan, seberapa perubahan perilaku siswa setelah mendapatkan layanan BK, misalnya layanan konseling individual, apakah siswa telah merasakan permasalahannya terpecahkan setelah mendapat layanan konseling atau merasa masih belum terpecahkan.
Dalam evaluasi program Bimbingan dan Konseling ini dilihat pada hasil program layanan BK yang dapat di tunjukkan antara lain keberhasilan siswa, khususnya dalam bidang akademik.
Contohnya seperti berkurangnya siswa yang putus sekolah, jarang adanya keluhan pada kesulitan belajar siswa, meningkatnya standar pengetahuan siswa, siswa dapat menyesuaikan diri disekolah, dan penurunan tindak kasus ketidak disiplinan siswa.
