Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tak Hanya Cantik, Pasangan Harus bisa Menyatukan

12 Oktober 2025   15:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   15:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan suami-istri | foto: iStock via wolipop.detik.com

Ada hal-hal yang tak bisa berubah pada pasangan. Pilihlah hal-hal yang bukan prinsip yang tak bisa diubah.

***

Kita semua mendambakan pasangan yang sempurna. Misalnya ganteng/cantik, berbakat dalam suatu bidang, terkenal, kaya lagi. Tapi, apakah kesempurnaan tampilan menjamin kualitas dalam relasi suami-istri? Belum tentu.

Kita banyak membaca dari berita para artis yang ganteng dan cantik menikah dengan pesta yang mewah dan meriah. Tapi banyak dari mereka yang bertengkar, selingkuh, bercerai bahkan saling menggugat. Ini bukan tujuan dari pernikahan.

Faktanya, hari-hari setelah pesta pernikahan tidak seindah di dunia Disney. Untuk itu, penting membuat kriteria yang tepat dan sesuai sebelum memutuskan untuk menikah. Boleh mampir di artikel saya di tautan berikut:

Baca juga: Buat Kriteria Dulu, Menikah Kemudian

Aku dan istri berbeda adat, Jawa dan Batak. Pernikahhan kami masih seumur jagung, hampir lima tahun. Kami tidak mengagumi bagaimana "orang Jawa" bisa menaklukkan "orang Batak" sebab nilai-nilai dalam keluarga asal, karakter serta tradisi yang dibawa sangat berbeda. Kami bersyukur, dalam perjalanan pernikahan kami terus bertumbuh.

Salah satu indikatir pertumbuhan itu yakni, anak kami bertumbuh secara seimbang dengan kasih dan perhatian kedua orang tuanya. Selain itu, kami bisa saling mengisi dalam kekurangan masing-masing. Misalnya seperti kejadian beberap hari lalu, dalam ulang tahun anak kami yang keempat.

Kami berencana merayakan ulang tahun anak secara kecil-kecilan melalui makan siang. Kami sudah memilih sebuah resto tak jauh dari rumah. Menu makannnya beragam, ada play ground untuk anak. Kami hanya mengajak Mbah (orang tuaku), adik, dan saudara sepupu. Berarti ada empat kepala keluarga yang akan hadir.

Hari itu Minggu siang, sepulang dari ibadah di gereja. Aku berpesan pada Mbah agar menunggu di rumah kami seandainya kami belum selesai. Sedangkan adik dan sepupu akan menyusul ke restoran. Kami kaget, saat hanya ada Mbah Kakung di rumah kami. Di mana Mbah Putri? Di rumah. Tidak diajak.

Aku tidak heran, ini lagu lama. Mungkin mereka bertengkar semalam. Ngalamat kacau acara ulang tahun anakku. Belum turun dari motor, aku mau segera cabut untuk menjemput Mbah Putri. Namun, istriku mencegah. "Biar Mbah Kakung yang menjemput, pakai motor metik itu saja Mbah," ujar istri.

Aneh bin ajaib, Mbah Kakung menurut. Tumben...

Namun, drama belum berakhir pemirsa. Lima belas menit berlalu, tetiba istri mendapat pesan dari Mbah Putri, intinya Mbah Kakung tidak mau berangkat. Malah rebahan. Lho, cemana ini! Motor istriku pula dibawa Mbah. Hampir aku menjadi emosi dengan tingkah Mbah yang tak bisa diubah ini.

Di luar nurul, istriku mengajak kami menjemput Mbah berdua. Lha sudah jelas yang laki bertingkah, nanti malah merusak suasana loh! Istriku kekeuh. "Kalau Mbah Kakung ndak mau, kita ajak Mbah Putri aja. Kita ambil motornya!" Masuk akal sih.

Di kampung... Anakku diminta maju juga untuk membujuk Mbah Kakung berangkat. Berhasil. Mbah Kakung mau ikut, tapi maunya aku boncengkan di belakang. Hmm...

Seperti pembuka artikel ini, aku bersyukur untuk pasangan hidup yang aku pilih, yang Tuhan anugerahkan. Tak hanya cantik, istriku bisa menyatukan perbedaan, keterpisahan dalam lingkungan keluarga. Mulanya kupikir istriku konyol dan ngeyel. Sudah tahu tak bisa diubah, kenapa harus repot-repot mengajak?

Tapi, itu adalah momen menyatukan. Yang harusnya kita pupuk semangat ini dalam keluarga kita. Tingkahnya menjengkal, membuat emosi, menyusahkan lagi. Tapi, kasih kita tak boleh berubah untuk anggota keluarga sendiri.

Terima kasih, istriku! --KRAISWAN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun