"Yo pancen ngono, kuwi jenenge ndog lemu," ujar Mbah. (Terjemahannya: Ya memang begitu, itu namanya telur gemuk*) Wah, menarik nih. Aku pun mencari validasi melalui AI.Â
Ayam betina memang bisa bertelur tanpa dikawini pejantan. Telur yang dihasilkan tidak akan menetas karena tidak ada pembuahan dari ayam jantan. Namun telur tersebut tetap dapat dikonsumsi. Proses ini merupakan siklus reproduksi alami ayam, di mana sel telur terbentuk di dalam tubuh ayam dan kemudian dibungkus kulit menjadi telur utuh.
Jujurly, bertahun-tahun belajar IPA aku baru paham fenomena ini. Inilah yang disebut life learning. Minggu lalu, aku baru saja memberi les pada murid SMP tentang reproduksi. Ovarium menghasilkan sel telur (ovum) lalu disalurkan melalui tuba falopi. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma, maka akan terbentuk zigot (calon individu baru). Jika tidak dibuahi, sel telur akan luruh bersama darah yang dikeluarkan saat perempuan mengalami haid.Â
Apa intinya? Ovarium akan tetap menghasilkan sel telur, dibuahi atau tidak dibuahi oleh sel sperma. Maka, sangat mudah dipahami fenomena yang terjadi pada ayam milik anakku. O, begitu....
Pesan moral: Peliharalah ayam kampung. Jadi kamu akan tahu bahwa ayam betina bisa menghasilkan telur. Hidup ayam! --KRAISWAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI