Di dunia ini, ada sistem antri yang mengatur agar kehidupan manusia berjalan dengan baik, damai, dan teratur. Yang datang duluan, mendapat giliran lebih dulu. Begitu cara hukum alam bekerja.
Namun, di negeri Konoha, hukum alam ini tidak berlaku. Sebab, jika kamu anak presiden, kamu bisa mendapat akses cepat nan kilat tanpa perlu antri. Previlledge ini tentu diinginkan semua orang, terlebih di era yang serba cepat seperti sekarang.
Jika jabatan pun bisa diraih dengan mudah hanya dengan menjadi anak presiden, maka di tempat makan tak perlu antri. Restoran/tempat makan dipesan khusus untuk presiden dan keluarganya. Kalau perlu, tempat makan itu dibeli sekalian supaya bisa dibuat untuk bancaan beramai-ramai.
***
Suatu sore, seorang pemuda dan istrinya datang ke tempat makan langganan mereka. Menu makanannya mainstream, selera rakyat kebanyakan, yakni nasi goreng dan mi goreng.
Biasanya, tempat ini antri dengan pembeli. Ada yang makan di tempat, ada pula yang dibungkus. Ada pembeli yang ingin makan, maupun kurir yang memesan untuk pemakai jasanya.
Kenapa Tempat Makan ini Ramai?
Rasanya enak, porsinya banyak, harganya murah. Kalau tiga hal ini dipenuhi di suatu tempat makan, tidak ada alasan untuk tidak datang, bukan? Perut kenyang, lidah puas, dompet aman. Indahnya dunia.
Tapi, faktanya dunia tak selalu indah. Kalau pas lapar, tapi antrian panjang, ingin rasanya melumat kol gelondongan yang masih mentah di rak di samping wajan itu. Atau kerupuk di toples yang harusnya disajikan sebagai pelengkap nasi goreng panas nan lezat, boleh juga dilahap sambil menunggu antrian bak kereta api.
Pernah suatu hari di tempat makan itu, antriannya sampai 8 porsi. Wah, keburu pingsan nanti! Akhirnya harus pergi ke tempat makan lain yang tidak banyak antrinya.
Kembali pada pemuda dan istrinya. Begitu turun dari motor, mereka masuk ke warung semi permanen, lalu duduk. Seporsi nasi goreng dan mi goreng sudah tersaji. Tinggal ditambah kerupuk dan acar, siap memuaskan perut yang keroncongan. Mi panas, di malam hari. Cocok!
Bagaimana mereka bisa datang langsung makan tanpa antri? Padahal mereka bukan anak pejabat atau anak presiden yang punya previlledge.
Komunikasi adalah Kunci
Sepulang ibadah sore, pemuda itu melihat story di WhatsApp, apakah warungnya buka atau tutup. (Pemiliknya biasa membuat story di WA) Setelah didapat informasi bahwa warungnya buka, kami bertanya, apakah antri banyak?
Ternyata hanya antri satu. Tanpa pikir panjang mereka memesan menu yang diinginkan. Secara sat-set der-dor langsung menuju ke tempat makan. Begitu tiba, mereka langsung makan, tanpa perlu antri.
Wenak toh... Tidak harus menjadi anak presiden untuk menghindari antri. Komunikasi adalah kunci. Tapi itu hanya kasus tunggal ya. Faktanya, dalam banyak keperluan kita tetap harus mematuhi hukum alam. Kecuali kamu anak presiden, hehe... --KRAISWAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI