Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerja Bakti atau Ibadah? Suatu Dilema di Hari Minggu

25 Februari 2025   12:26 Diperbarui: 25 Februari 2025   13:37 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bapak-bapak bekerja bakti | foto: KRAISWAN 

Syukurnya istriku mau terus mendukung dan saling memberi pengertian. Itulah pentingnya menemukan Pasangan Hidup yang tepat.

Membuat guyub

Guyub artinya rukun. Melalui kerja bakti, orang akan berkumpul untuk bersama-sama membersihkan lingkungan. Ada yang memangkas rumput, menyapu, dan membuang sampah ke tempat sampah. Ada pula yang merapikan tanaman dalam pot di rumah masing-masing.

Kerja bakti bisa membuat jadi rukun. Tidak hanya bekerja. Di sela-sela bekerja, antar-warga bisa saling bertukar cerita, dan bercanda. Ini bisa membuat relasi dengan tetangga menjadi lebih akrab.

Sarapan bareng

Makan enak di restoran mahal itu biasa. (Mungkin tidak semua orang pernah mendapat kesempatan ini.) Makan bareng keluarga juga biasa, apalagi di momen spesial seperti lebaran atau hari raya. Sarapan bareng tetangga satu RT, itu baru keren!

Ibu-ibu sudah membagi tugas masing-masing untuk meracik menu soto. Ada yang menyiapkan mangkok dan sendok. Ada yang memasak nasi, membuat kuah, meracik di mangkok. Ada yang menggoreng tempe dan membuat sambal. Ada yang membuat teh hangat, maupun yang bertugas membeli buah di pasar.

Soto kuah panas, lauk karak dan tempe goreng, tambah sambal dan kecap. Minumnya teh hangat. Ditutup dengan buah pisang dan jeruk. Makannya di tepi jalan bareng keluarga dan tetangga. Ah! Nikmat mana yang kau dustakan?

***

Demikian pengalamanku. Ibadah dan kerja bakti tidak harus ditempatkan menjadi suatu dilema. Asalkan diatur dan didiskusikan dengan pasangan, kita tetap bisa menjaga kehidupan rohani (beribadah) tanpa memisahkan diri dari masyarakat. --KRAISWAN 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun