Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Guru: Ibarat Koyo Kuthoku Jogja, Koe Cen Istimewa

3 Februari 2024   13:50 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susur sungai kali Pusur | dokumentasi pribadi 

Mengarungi sungai, sudah. Naik jeep tur Merapi, sudah. Waktunya mengisi perut.

Sebagai generasi 80-90-an kami lebih menikmati masakan tradisional Jawa dibanding fast food. Wedangan Kampoeng jodohnya.

Makan dengan suasana tradisional | foto: Eko SW
Makan dengan suasana tradisional | foto: Eko SW

Adalah sebuah tempat makan dengan desain rumah tradisional khas Jawa. Ada kolam ikan yang dangkal tapi banyak ikannya. Ada banyak gazebo yang vintage banget. Menu masakannya beragam dari olahan ayam, tahu-tempe, garang asem sampai bothok. Jangan lupa kerupuk dan sambal. Minumannya kopi, wedang jahe, jeruk dan minuman tradisional lainnya. Enak, kenyang, terjangkau, tempatnya asik.

Mejeng di attas jeep, istimewa | foto: Eko SW
Mejeng di attas jeep, istimewa | foto: Eko SW

4) Jalan-jalan ke Malioboro

Malioboro adalah Jogja. Belum ke Jogja kalau belum mampir Malioboro.

Dulu sekali waktu masih kecil, kalau warga kampung piknik ke Jogja wajib mampir ke Malioboro. Oleh-oleh bakpia pathuk. Saat sekolah hingga dewasa, tak pernah bosan mengunjungi Jogja. Istimewa.

Kami langsung berpencar tiap kelompok. Ada yang mau belanja batik, jajanan, minuman, atau masuk mal sekedar buat ngadem.

Nongki sore di Malioboro | foto: Eko SW
Nongki sore di Malioboro | foto: Eko SW

Aku dan beberapa teman cowok mampir di kedai kopi (kami penikmat). Menikmati sore di Jogja dengan secangkir kopi. Menyimak lalu lintas manusia berlaku lalang dengan bermacam agenda. Lampu temaram di tepi jalan menambah semarak. Eloknya. Istimewa.

Bagi warga lokal, kiranya menyapa setiap wisatawan sambil berjoget bareng Ndarboy Genk, 

Ibarat kaya kuthaku Jogja, koe cen istimewa... --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun