Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Beda Adat, Siapa Takut? #46

1 Desember 2023   10:46 Diperbarui: 29 Desember 2023   11:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mampir ke Geosite Sipinsur bersama tulang-nantulang | foto: dokumentasi pribadi

Menjelang petang, kami perjalanan pulang kembali ke rumah tulang. Tulang mengajak kami makan malam di sebuah kedai dengan menu mi dan nasi goreng.

Bapak, Mama, adik-adik dan Tua Doni pun pamit untuk kembali ke kampung. Aku berpelukan dengan Bapak-Mama. Ah, kenapa sedih kali rasanya. Macamnya aku sudah jadi anak mereka. Kami menginap di rumah tulang Tesa. Yanti tidur dengan keponakan perempuan. Sedang aku di ruang tengah.

Esoknya kami bangun saat langit telah terang. Tulang dan nantulang sudah pergi ke ladang. Bagi kami sudah disiapkan makanan, jadi langsung melahap nasi dengan arsik ikan. Kami menyusul nantulang ke ladang tak jauh dari rumah. Ladang itu tak luas, namun cukup besar. Mereka menanam lemon yang harga jualnya sedang bagus. Ada juga pohon itir-itir (lada Batak, hanya tumbuh di tanah Batak).

Sekitar pukul 10.00 WIB kami berangkat dari rumah tulang. Kami diajak mampir ke tempat wisata alam, dekat dan searah Bandara Silangit. Lokasi ini berupa hutan pinus yang dekat tebing. Di kejauhan sana nampak ladang milik warga. Sayang, saat itu mendung jadi pemandangannya kurang jelas.

Mampir ke Geosite Sipinsur bersama tulang-nantulang | foto: dokumentasi pribadi
Mampir ke Geosite Sipinsur bersama tulang-nantulang | foto: dokumentasi pribadi

Setelah mengambil beberapa foto,kami segera menuju ke bandara. Cukup 10 menit perjalanan menuju bandara. Begitu sampai, kami menurunkan barang dari mobil, mengucapkan terima kasih dan berpamitan dengan tulang-nantulang karena sudah menolong kami dalam perjalanan.


Misi pertama ke Medan selesai. Nano-nano rasanya. Ya senang, terharu, bangga, bahagia, tapi juga was-was mempersiapkan hari pernikahan. Sejauh ini kami mendapat banyak dukungan dari keluarga besar Yanti. Lebih dari itu, kami mengimani Tuhan yang akan memimpin langkah kami menuju pernikahan.

Kami terbang dari Bandara Silangit menuju Bandara Soeta, Tangerang. Rencananya, adik KTB Yanti dan pacarnya hendak bertemu di sebuah kafe untuk berdiskusi tentang relasi. Semacam konsultasi begitulah. Kami memberikan tips-tips praktis tentang menjalin relasi yang sehat. Kami pun masih perlu banyak belajar.

Berfoto sambil menunggu adik datang | dokumentasi pribadi
Berfoto sambil menunggu adik datang | dokumentasi pribadi

Liburan selesai, pekerjaan menanti. Perjuangan berlanjut. Kembali LDR, menabung sebanyak mungkin untuk pesta pernikahan tahun depan. Semangat! –KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun