Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Lagi, Merebut Urutan Antre Jadi Malu Sendiri

4 Agustus 2023   13:55 Diperbarui: 10 Agustus 2023   13:40 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antrean di luar. (Sumber: Shutterstock/Ned Snowman via kompas.com)

Ibu di teller itu juga agak teledor, tidak menanyakan nomor antrian ibu berhijab itu. Dibacanya formulir nasabah, dimasukkan ke dalam komputer. 

Beberapa menit kemudian, teller-nya baru sadar kalau ibunya salah 'kamar'. "Astafirulloh..." kata nasabah itu sambil memegang jidat, padahal masih muda. Malu dong menyerobot antrian, ternyata salah.

Aku langsung berdiri, "Bu, saya yang nomor 114". TELAT! Ibunya pun meminta maaf karena duduk di tempat yang salah, menyebabkan aku harus menunggu lebih lama.

Dari dua kisah ini aku belajar pentingnya mengantre. Entah kebetulan atau bukan, yang jelas kalau adab dijunjung tinggi, mau sabar dan menahan diri, menghormati orang lain, pasti akan menjadi berkat. 

Sebaliknya, kalau suka menyerobot antrean, tidak jadi berkat malah berujung malu sendiri. --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun