Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mobil Esemka Kembali Muncul Menjelang 2024, Benarkah Mobil Politik?

7 Februari 2023   12:25 Diperbarui: 8 Februari 2023   07:36 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan mobil Esemka | foto: dok. Biro Pers Istana via jawapos.com, oto.detik.com

Mobil Esemka pertama kali dikenal publik saat diperkenalkan Wali Kota Solo saat itu, Jokowi. Merek mobil lokal ini kembali muncul setelah lama tak terdengar. Esemka mendapat sorotan dari netizen karena beberapa catatan.

Pertama, Esemka bakal mengikuti gelaran IIMS (Indonesia International Motor Show) 2023 akhir Februari ini. Kegiatan ini merupakan gelaran otomotif berskala besar yang pertama diikuti Esemka. Keterlibatan Esemka di ajang ini disoroti warganet karena menjelang tahun Pemilu Presiden 2024.

Kenapa baru ikut pameran sekarang? Banyak yang bilang, Esemka hanya dijadikan alat politik. "Awalnya Esemka mencuat sebagai produk yang sempat membanggakan sebagian masyarakat Indonesia, karena pada 2007 berhasil membuat banyak orang terkaget-kaget akan kehebatan pelajar SMK di Solo. Kebetulan saat itu Jokowi jadi Walikota Solo. Makanya merek Esemka tidak bisa lepas dari nuansa politis sejak awalnya," ujar pengamat otomotif ITB Yannes Martinus Pasaribu.

Kedua, muncul model calon mobil listrik Esemka yang berseliweran di grup WhatsApp. (Pemerintah memang punya ambisi menerapkan mobil listrik di Indonesia. Ini pun masih pro kontra, sedang belum semua daerah di Indonesia mendapat aliran listrik.) Jika dilihat seksama, mobil listrik Esemka ini merupakan produksi Hozon Auto asal Cina yang pertama kali diproduksi tahun 2021.

Mobil Esemka tak lain adalah "kendaraan" yang mengantarkan Wali Kota Solo saat itu (Jokowi) menuju ke DKI Jakarta. Kemunculan kembali Esemka ini menimbulkan kontroversi di masyarakat. Menurut Undang-undang, Jokowi tidak lagi bisa mencalonkan diri sebagai presiden karena sudah dua periode menjabat. Namun, anak sulungnya saat ini menjadi Walikota Solo berpotensi menumpang popularitas dari kemunculan kembali Esemka. Siap tahu?


Selain itu, ada beberapa catatan lain yang menimbulkan kontrovesi terkait kemunculan kembali mobil Esemka. Berikut ini beberapa di antaranya.

Pernah jadi kendaraan dinas Jokowi

Menilik mundur, pembuatan mobil Esemka pertama kali pada 2007 diinisiasi oleh Direktorat Peminaan SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ditunjuklah 4 SMK di Jawa Tengah dan 1 SMK di Jawa Timur.

Tahun 2008 Esemka mulai menggali potensi mengembangkan mobil Indonesia. Lalu mulai dikembangkan purwarupa mobil bernama Rajawali 1, dan pada 2010 didirikan PT Solo Manufaktur Kreasi (pemegang merek Esemka). Pengembangannya terus berlanjut dengan nama Rajawali R2 dan Bima 1.1 yang peluncurannya dihadiri Wali Kota Solo Jokowi yang menjadikannya kendaraan dinas.

Mobil dinas Walikota Solo FX Rudy dan Gibran | foto: TribunSolo.com/Adi Surya, Istimewa via jateng.tribunews.com
Mobil dinas Walikota Solo FX Rudy dan Gibran | foto: TribunSolo.com/Adi Surya, Istimewa via jateng.tribunews.com

Di mana kontroversinya?

Mobil dinas Walikota Solo saat ini, tidak lagi memakai Esemka, melainkan Toyota. (Itu lho, yang ditinggal di lokasi perusakan makam) Walikota pendahulunya, FX Rudyatmo, juga memakai Toyota sedan mewah. Kalau mau mendukung produk dalam negeri, kenapa walikota berikutnya tidak memakai Esemka juga...???

Rencana produksi massal

Banyak pihak menilai, Jokowi saat itu hanya "menunggangi" Esemka untuk menaikkan popularitas. Meski begitu, rencana produksi massal dan pemasaran secara masif terus dilakukan. Pabriknya dibangun di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali. Pada 2017, Esemka juga fokus pada pengembangan pabrik, workshop dan infrastruktur.

Sejak 2018 sampai sekarang, persiapan peluncuran produk dan produksi massal Esemka Bima juga berkembang. Jokowi sempat bersesumbar bahwa mobil Esemka telah dipesan 6.000 unit. Meski sampai kini tak terlihat mengaspal dan justru digunjingkan masyarakat. Siapa yang memesan? Malahan merek Cina, Wuling yang lebih dulu mengaspal.

Mengutip oto.detik.com, profil pelanggan Esemka terbatas, yakni hanya instansi-instansi pemerintahan. Mobil Esemka telah dipakai oleh Kemenhan, TNI AU termasuk mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai perorangan. Instansi lain yakni pemerintah Desa Kebonan, Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah.

Yannes menilai Esemka berkembang secara lambar karena keterbatasan modal dan penguasaan teknologi. Sebenarnya pabrik Esemka yang sejak diresmikan tahun 2019 terus mengembangkan berbagai kendaraan niaga dari Cina dan sudah berjualan secara terbatas.

Namun, Esemka tidak dapat bergerak secepat Wuling yang didukung penuh pemerintah Cina, sehingga pergerakannya sangat lambat. Berbagai dinamika internal membuat Esemka tidak dapat melaju dengan mulus.

Tetiba muncul dalam IIMS 2023

Belum tampil di jalanan aspal, lama tak terdengar, kini tetiba Esemka hendak tampil pada ajang IIMS 2023. Ditambah lagi, Esemka akan memamerekan mobil listrik. Bukankah ini aneh? Di aspal saja belum teruji, ini tetiba mau mengeluarkan mobil listrik.

Project Manager IIMS Rudi MF menyampaikan pihak Esemka langsung menghubunginya dan menyatakan tertarik untuk bergabung dalam gelaran ini. Merek mobil bermarkas di Boyolali ini bahkan telah disiapkan booth khusus di Hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kabarnya, Esemka akan menghadirkan mobil listrik yang merupakan rebadge dari merek mobil listrik Cina. Nah, kalau masih ada label dari negara lain, Cina, sejatinya Esemka belum bisa bersaing dengan negara lain. Artinya Esemka tidak perlu dibanggakan secara berlebihan. Apalagi jika hanya muncul di jelang tahun politik, tidak sampai mengaspal.

Masih ada harapan 

Timbul tenggelamnya kabar Esemka menimbulkan banyak sorotan negatif dibandingkan positif. Pelanggan Esemka sejauh adalah instansi pemerintahan. Semoga saja, nantinya bisa diproduksi massal dan mengaspal untuk bersaing dengan merek-merek lain termasuk merek Cina. Dengan begitu bisa menepis anggapan masyarakat bahwa "Esemka cuma mobil politik". --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun