Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alih-alih Mewah, Natal yang Kita Rayakan Mengenang Pribadi yang Sederhana

27 Desember 2022   11:16 Diperbarui: 27 Desember 2022   23:13 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natal yang kita rayakan harusnya penuh kesederhanaan  | foto: nihaoindo.com, kompas.com, pixabay via kumparan.com

Ketiga, mengungsi ke Mesir. Akibat rencana pembunuhan bayi-bayi oleh Herodes, Yusuf dan Maria harus menyelamatkan diri. Atas petunjuk malaikat, mereka harus mengungsi ke Mesir sampai Herodes mati. Mengungsi membawa bayi yang baru dilahirkan bukan hal yang mudah.

Keempat, lahir di kota mungil. Betlehem adalah kota yang terkecil di Yudea. Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel. (Matius 2:6) Juruselamat dunia lahir di kota kecil. Bukannya Ia tidak bisa memilih kota yang lebih besar, tapi Ia memilih kesederhanaan.

Kelima, dijenguk oleh gembala. Idealnya kelahiran seseorang akan dijenguk oleh keluarga dan kerabat. Bahkan para pejabat dan orang kaya karena yang lahir adalah calon raja. 

Tapi karena lahir di dalam perjalanan, bayi Yesus justru dijenguk oleh orang lain. Yaitu orang-orang Majus dari Timur, para ahli bintang (kalangan cendekiawan). Mereka melihat bintang yang sangat terang di Timur sebagai petunjuk di mana bayi Yesus dilahirkan.

Berita kelahiran bayi Yesus juga disampaikan pada para gembala. Profesi ini adalah kalangan bawah yang tidak diperhitungkan masyarakat. 

Pekerjaan rendahan. Tapi Allah melalui malaikatNya berkenan menjumpai para gembala untuk menyampaikan berita besar ini. Kelak, Yesus akan mendapat gelar Gembala Agung yang membimbing umatNya.

Semua kesederhanaan itu dipilih demi menyatakan kasih kepada manusia. KasihNya yang besar mendorong Allah untuk meninggalkan tahtaNya yang mulia untuk menghampiri dan menyelamatkan manusia dari jerat dosa.

Bagaimana dengan kita?

Seberapa meriah dan mewah Natal yang kita rayakan di rumah, di gereja maupun di lingkungan sekitar tempat tinggal? 

Bersorak-sorai karena memeringati kelahiran Sang Juruselamat sah-sah saja. Dari uraian di atas, Natal bukan berbicara dengan pesta pora. Poinnya adalah kalau Allah sudah menyatakan kasih terbesar kepada kita, sudahkah kita meneruskan kasih itu?

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka. (Matius 1:21)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun