Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rempah dan Peran Kita Merevitalisasi Warisan Kekayaan Bangsa (Bagian 3)

10 November 2021   00:05 Diperbarui: 10 November 2021   00:07 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual jamu gendong di lingkungan tempat tinggal | foto: KRAISWAN

Ada satu pertanyaan mengusik. Indonesia sebagai salah satu produsen rempah-rempah terbesar, tapi kenapa tidak ada jurusan rempah/ jamu di universitas? Saya mencoba Googling dan menemukan di laman web Universitas Bengkulu, tentang teknologi industri rempah dan fitokfarmaka. Tapi tidak ada informasi apapun yang mencerahkan.

Ternyata, ada Politeknik Kemenkes Surakarta (UPT Kementrian Kesehatan RI), program D-III Jamu/ herbal. Baru didirikan pada tahun 2011. Pernah ditulis seorang Kompasianer Sri Wangadi (baca di sini). Saya cek di laman terkait, sama saja tak ada informasi lebih lanjut tentang apa dan bagaimana program di jurusan tersebut. Seminim itu informasi tentang jurusan rempah di Indonesia.

Meskipun sudah ada kesadaran tentang pentingnya mempelajari rempah, namun masih sangat minim. Perlu usaha kerja keras dari semua pihak agar warisan berharga ini bisa dilestarikan, dan dikembangkan. Para peneliti di bidang rempah juga perlu dilibatkan agar menciptakan produk rempah yang lebih berkualitas dan kompetitif.

Penutup

Bangsa Indonesia pernah dikenal dunia sebagai penghasil rempah-rempah terbesar. Meski begitu, justru bangsa lain yang menikmati manfaat dan keuntungannya secara berlimpah. Kini, sanggupkah kita bangkit dan berjaya dengan rempah-rempah? Jawabannya bergantung dari setiap kita.

Adakah kita melek dan peduli pentingnya menggarap rempah-rempah? Adakah kita sadar, jika dikerjakan dengan baik, rempah-rempah bisa menjadi komoditas yang sama menawan dengan masa pendudukan Belanda dan bangsa Eropa lainnya. Seberapa pun kapasitas kita: individu, industri rumahan, pengusaha, pelaku industri maupun pejabat pemerintah. Setiap kita punya kesempatan yang sama untuk merevitalisasi rempah-rempah, warisan kekayaan bangsa Indonesia.

Referensi:

1. Sejarah Rempah: Dari Erotisme sampai Imperialisme (Jack Turner, 2011)
2. www.mediaindonesia.com
3. www.pertanian.go.id
4. www.youtube.com/kompastv
5. www.medcom.id
6. www.kompas.com
7. www.dw.com
8. www.kumparan.com
9. www.jatengprov.go.id
10. www.blog.ipbtraining.com
11. www.idxchannel.com
12. www.jawapos.com
13. www.news.detik.com
14. www.merdeka.com
15. www.antaranews.com
16. www.kompasiana.com/sriwang
17. www.indonesia.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun