Ciamis - Ketika kita berbicara tentang makanan tradisional Indonesia yang penuh kontroversi, jengkol barangkali menempati posisi teratas. Buah beraroma tajam ini sering kali dipandang sebelah mata, bahkan dijauhi karena baunya yang menyengat dan efek sampingnya yang bisa membuat saluran kencing terasa nyeri. Namun di balik semua itu, jengkol justru menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai seorang penikmat makanan lokal dan pencinta bahan-bahan alami, saya melihat jengkol sebagai satu dari sekian banyak kekayaan hayati Indonesia yang layak mendapat tempat terhormat di meja makan, tentu dengan pemahaman yang benar soal cara mengonsumsinya.
Antara Aroma dan Citra Sosial
Jengkol bukan hanya soal rasa, tapi juga soal persepsi. Tak sedikit orang yang merasa malu atau enggan mengaku suka jengkol karena takut dicap sebagai "kampungan" atau dianggap tidak modern. Padahal, seperti halnya durian yang juga memiliki aroma kuat, jengkol merupakan bagian dari identitas kuliner Nusantara yang patut dilestarikan. Di banyak daerah, seperti Betawi, Sunda, dan Minang, jengkol bahkan diolah menjadi menu istimewa yang disantap dalam acara penting keluarga.
Aroma menyengat jengkol berasal dari kandungan asam jengkolat yang cukup tinggi. Senyawa ini bisa menumpuk di ginjal dan menyebabkan gangguan pada saluran kemih jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, bukan berarti jengkol harus dijauhi sepenuhnya. Justru, dengan teknik pengolahan yang benar dan konsumsi yang bijak, kita bisa memetik berbagai manfaat kesehatannya.
Kaya Gizi dan Khasiat
Jengkol mengandung protein nabati yang cukup tinggi. Ini sangat berguna bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging merah namun tetap membutuhkan asupan protein yang mencukupi. Protein sendiri berperan penting dalam pembentukan otot, jaringan tubuh, dan menjaga sistem kekebalan tetap optimal.
Tak hanya itu, jengkol juga mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol yang mampu menangkal radikal bebas. Antioksidan adalah pelindung alami tubuh dari kerusakan sel yang bisa memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
Kandungan zat besi pada jengkol membuatnya berkhasiat mencegah anemia. Zat besi membantu tubuh memproduksi hemoglobin, komponen penting dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen. Bagi para wanita, terutama yang sering mengalami anemia akibat menstruasi, jengkol bisa menjadi alternatif makanan yang bergizi.
Satu lagi kandungan bermanfaat dari jengkol adalah kalium. Mineral ini berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan tekanan darah. Dengan kata lain, jengkol dapat menjadi sahabat jantung kita bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Sahabat Pencernaan dan Pengendali Gula Darah