a. Pesawat terbang rendah-menengah (1.000-9.000): menghasilkan foto udara
b. Pesawat terbang tinggi (~18.000):menghasilkan citra udara dan data multispektral
c. Satelit (400-900km):menghasilkan citra satelit
E. Kesimpulan
Penginderaan jauh merupakan ilmu, teknologi, dan seni untuk memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung, melainkan dengan memanfaatkan rekaman energi elektromagnetik yang diterima oleh sensor dari jarak jauh. Teknologi ini telah mengalami perkembangan pesat seiring kemajuan sistem sensor, wahana, serta teknik pengolahan data digital.
Secara konsep, penginderaan jauh bekerja berdasarkan interaksi antara energi elektromagnetik dan objek di permukaan bumi, yang kemudian ditangkap oleh sensor dan diubah menjadi citra digital. Proses ini melibatkan beberapa komponen utama, yaitu sumber energi (seperti matahari atau radar buatan), atmosfer, objek di permukaan bumi, sensor, wahana, dan sistem pengolahan data.
Perkembangan teknologi sensor optik dan digitalisasi data telah menjadikan penginderaan jauh sebagai alat utama dalam observasi bumi modern. Integrasi antara penginderaan jauh, sistem informasi geografis (SIG), membuat analisis spasial menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh adalah pondasi utama dalam studi kebumian dan manajemen lingkungan modern. Melalui berbagai jenis sensor dan wahana, teknologi ini mampu menyediakan data yang relevan untuk memahami perubahan di permukaan bumi, mendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan kesiap siagaan terhadap bencana alam, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI