Hei, lama tak kuhirup sapaanmu, yang biasanya mengisi hampa nafas dalam setiap teguk kepahitan.
Bosan kah kau dengan riuhnya celotehan batinku, yang selalu mengusik lelapmu diantara sayatan kenyataan.
Yang kulihat biasanya seyummu, yang ku temui biasanya semangatmu, yang ku belai biasanya lelah perjalananmu.
Kemana perginya,
Kenapa bersembunyi,
Hingga sepi kini tak berperi.
Ah sudahlah, jika memang itu inginmu.
Bersembunyilah sepuas hatimu, berpalinglah ke setiap arah yang ingin kau tuju.
Aku akan tetap disini dengan rinduku yang menggunung es dilautan ketidak pastian
Tetaplah sembunyikan hadirmu.Â
Namun, jika jalan Tuhan mengarahkan aku padamu, tolong jangan sembunyi lagi, biarkan kita bercerita kembali tentang semua hal, hingga tak lagi kita rasakan, duka yang selama ini tersimpan.
Teruntuk sahabatku,Â
Jogjakarta, 16 Agustus 2019.
Aku sepi tanpamu.