Mohon tunggu...
wahyu umattullohal
wahyu umattullohal Mohon Tunggu... Buruh - diarani wong urip yen gelem srawung karo liyane cuk.......!

kulo manusia yang mlarat . mlarat dari hal apa pun termasuk prilaku dihadapan tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Roda Dua

11 Desember 2019   17:36 Diperbarui: 11 Desember 2019   17:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergulir diatas, sesuka hati.

Berjalan diatas, seraya makna.

Beranjak melintasi waktu, semusim tetasan air.

Semusim dingin, mendekati hati.

Pergi menjauh runtutan kebiasaan.

Demi sehelai kain merah.

Gemuruh seruling bambu, menggugah selaksa cerita.

Suara roda dua, pertanda melukis kisah.

Kisah terpatri, didalam tawa kesetiaan.

Tawa yang menembus,setetes demi setetes karunia Mu.

Hati yang tersenyum, di  iringi indah kuasa Mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun