Mohon tunggu...
Wahyundita IrandaMifadika
Wahyundita IrandaMifadika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Seorang Ibu Mengapai Cita-Cita

21 April 2021   21:10 Diperbarui: 21 April 2021   21:16 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Ibu Sulasmi Merapikan Baju Pelanggan, Sumber Foto Wahyundita Iranda M

Seorang ibu rumah tangga mempunyai usaha laundry yang sudah lama di impikan berjalan beberapa tahun ini dan menjadikan usaha nya untuk menyambung hidup , Pada pukul 4 pagi hari ibu rumah tangga ini membuka laundry nya, kicauan burung dan dingin nya pagi hari yang penuh semangat ia  mengambil sebuah sapu lidi dan mulai menyapu depan halaman agar terlihat bersih agar terlihat bagus di mata pelanggan, selesai membersihkan halaman depan ia merapikan cucian yang sudah selesai yang akan diambil oleh beberapa pelanggan dan diberi nama masing – masing “agar tidak binggung mengambilnya dan saya catat dibuku” -sulasmi .

Tangannya sedang memasukan cucian di mesin cuci , kemudian diberi nama agar tidak  salah buku nota  yang begitu banyak untuk menuliskan nama pelanggan nya yang ingin memasukan baju maupun selimut untuk di laundry sambil setrika baju pelanggan yang belom diselesaikan .  setiap menerima laundry pelanggan diberi tawaran memilih pewangi dan mengisi nama di sebuah nota.

Ibu sulasmi pada awalnya hanya menawarkan sang suami untuk membuka bisnis laundry ini yang berlokasi didaerah gejayan , kabupaten sleman , yogyakarta  . suami pun menolak tawaran tersebut dengan alasan sang suami masih sanggup memberikan nafkah kepada keluarga  , Lantaran mana dulunya sang suami masih kerja sebagai pns dan tidak ingin membebankan sang istri dan anak-anaknya . kemudian selang beberapa bulan kemudian dengan pertimbangan sang suami memperbolehkan sang istri membuka laundry. selang beberapa tahun kemudian  dengan perjuangan nya mendapatkan ijin dari suami sekian lamanya .

Kemudian sulasmi membeli peralatan – peralatan laundry yang akan diperlukan untuk kebutuhan laundry antara lain Hanger , Mesin Cuci , Pengering, Nota, keranjang , dan lain – lain. setelah awal buka laundry beberapa bulan kemudian dapatkan pelanggan setia . Ibu Sulasmi bercerita mengenai usaha laundry masih banyak ngelaundry , pelanggan dominan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan nya di jogja , dari beberapa  - beberapa pengalaman tidak mengenakan  bahwa pelanggan tidak  mau bayar laundry tersebut dengan dalih tidak mempunyai uang , sebenarnya ia telah lama kenal dengan bersangkutan .

Pada tahun 1995 merupakan pertama kali ia merintis sebuah bisnis yaitu warung makan yang sudah berjalan sekitar sampai 20 tahun lamanya , sampai akhir nya  pada tahun 2015 ia pun memulai bisnis laundry dengan menjadikan kamar anak – anak nya sebagai usaha keduanya dan sampai  sekarang masih buka laundry . Bisnis makanan ini sudah berjalan sangat lama nya tidak jalan dikarenakan penghasilan nya semakin menurun dan mengalami kejadian tak terduga yaitu  kebakaran yang membuat sulasmi banting setir pindah ke bisnis laundry , ada juga faktor -  faktor dari masalahnya ialah terjadi suatu kejadian mengejutkan rumah sulasmi mengalami kebakaran sulasmi mengatakan “dengan kejadian ini saya tidak melanjurkan bisnis makanan karena trauma dengan api atau gas elpj mas , saya lebih memilih laundry dan sudah menawarkan suami dalam usaha , kemudian  mengganti usaha nya menjadi laundry. 

Usaha ini dulunya ramai digemari banyak kalangan dari luar seperti mahasiswa yang sedang studi di jogja ,dengan begitu usaha laundry ini omset nya meningkat begitu cepat , semenjak corona ini membuat omset laundry turun  tersebut. Hal ini membuat laundry  sulasmi membeli mesin cuci 1 lagi agar dapat memaksimalkan kinerja dan bisa membuat anak nya  di jenjang perkuliahan , dalam kuliah anaknya dengan menggunakan uang laundry .

Jika sulasmi  berkata jika ia sangat senang dengan membuka laundry dia tidak bisa membayar biaya kuliah anak nya dan kebutuhan sehari – hari  , dan ada beberapa kondisi dimana laundry hal dapat ini dapat membuat khawatir sulasmi mengenai laundry nya kian menurun . ia terkadang menemui beberapa pelanggan yang tidak tertib dalam mengambil cucian nya , contohnya dalam memasukan cucian nya pada hari selasa dijanjikan batas nya 3 hari dalam mencuci dan setrika dari pelanggan , 2 hari malah datang menanyakan cucian nya sudah selesai atau belom “dalam usaha laundry ini yang tidak membayar orang-orang disekitar kampung           

Menjalani usaha dengan laundry ini semakin menurun tiap beberapa bulan terakhir ini karena corona , laundry sendiri omset nya menurun karna hal tersebut hal itu mahasiswa kebanyakan pulang ke kampung mereka masing – masing . situasi tersebut tidak dapat penghasilan jika tidak membuka laundry makanya dari itu , membuka laundry setiap hari agar memenuhi kebutuhan sehari – hari . Dari usaha laundry ini tidak jauh dari menawarkan sang suami dalam berbisnis jasa yang menjadi peluang bisnisnya, selain itu juga dari laundry kembar ini memikirkan kenyamanan disajikan di laundry serta menyediakan sablon , sablon ini biasanya datang tidak menentu .

Walaupun disaat terjadinya corona ini lah ibu sulasmi tetap membuka laundry nya tidak dapat nya tidak hilang mata pencaharian, saat ini sang suami pensiun dunia kerja. dia tetap membuka jasa laundry setiap hari , dari senin sampai minggu agar pelanggan setia tetap menggunakan jasa laundry ini agar dapat uang untuk hari hari kedepannya .Dengan memulai karirnya dalam mengambil langkah dan mewujudkan impian nya membuat usaha laundry . Cerita diatas ini dapat menjadi motivasi kepada orang tua di indonesia untuk memulai usaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun