Kedua, mendukung penuh bawahan untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan SOP. Sekaligus, jika ada sesuatu atau sesuatu yang membutuhkan keputusan dadakan, akan ada dukungan dan masukan selama SOP tidak dilanggar. Jika hal ini dapat dilakukan, maka kemampuan pengambilan keputusan bawahan akan lebih terasah.
Ketiga, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan. Memberi setiap karyawan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan adalah hadiah yang sangat langka. Bahkan dalam pelatihan lapangan, kekuatan utama yang terlibat seringkali bukan kekuatan utama, melainkan orang yang paling dekat dengan pimpinan, atau bahkan pejabat instansi yang tidak ada hubungannya dengan bidang kerja lanjutan. Ini sama saja dengan menyia-nyiakan anggaran dan mengurangi potensi pelaku yang benar-benar memperjuangkan karyanya.
Begitu pentingnya kemampuan mengambil keputusan bagi ASN, semoga dapat ditingkatkan dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Karena keberhasilan ASN dalam mengambil keputusan yang bijak sama saja dengan kemakmuran dan bentuk keadilan bagi rakyat. Dan yang terpenting, pengambilan keputusan tidak muncul begitu saja, tetapi tumbuh dan mengasah dengan pengalaman dan lebih cepat diasah oleh tangan.
Penulis, Wahyu Diansyah, Universitas Pamulang (Teknik Informatika)