Hujan turun dengan kesungguhan.
Merintik penuh deras, berhempas jauh dari haluan.
Detik detik terus terintimidasi.
Sekian kali hujan turun tanpa henti.
Larut dengan kesepian yang tak pernah terungkap.
Kilat menatap hening, awan bernada pening.
Langit tak lagi biru.
Entah karena hujan yang cemburu menjadi tamu.
Rintikan hujan gak berhenti.
Tersenyum lemas, langit tak berwarna lagi.
Oh..ternyata itu dia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!