Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Suatu Pertanda

5 Agustus 2023   10:14 Diperbarui: 5 Agustus 2023   14:49 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Aku tak mengalami luka. Sebenarnya Anggara sangat mencintaiku. Heran. Ia mampu berbuat di luar nalarnya. Ia tak mampu melukaiku, tetapi ia tega melakukan keinginan jahatnya agar aku gagal menjadi anggota dewan.

Sudah. Cukup cintanya sampai di sini. Aku tak bisa membayangkan, bagaimana jika kelak menjadi pasangan hidupnya.

Aku memaafkannya, walau butuh waktu. Ia pernah mengisi hatiku, meski aku belum sempat menerima lamarannya. Cintanya tak sampai. Aku harus lebih mawas diri. Siapa tahu, ia akan datang lagi padaku. Ia bisa menjadi lebih menakutkan. Cinta yang tak sampai, bisa menjadi tanda bahaya. Aku harus lebih hati-hati padanya.

Syukurlah, Tuhan masih sayang memberikan pertanda dengan peristiwa ini.

Oh, Anggara, sebenarnya setelah pencalonan selesai dan aku terpilih menjadi anggota dewan, aku berencana menerima lamaranmu. Semua sudah berakhir.

Orang yang memiliki ketangguhan pribadi tak akan pernah sakit hati. Ia tak akan mengijinkan hatinya untuk disakiti. Ia mampu memilih respon sesuai prinsip.

Aku tatap masa depan, berharap lebih cerah dari sebelumnya. Masa-masa tak menyenangkan, akan segera terlupakan. Pasti Tuhan memiliki rencana yang lebih indah buatku.

***

Semarang, 5 Agustus 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun