Mulai tanggal 20 Juli 2022 lalu, Jembatan Wonokerto yang berlokasi di Desa Wonokerto Kecamatan Karangtengah Demak diperbaiki. Perbaikan itu rencananya akan memakan waktu selama 8 bulan ke depan hingga Maret 2023. Cukup lama. Bagi pengguna jalan Pantura Demak harus bersabar, karena dipastikan akan mengalami macet panjang.
Jembatan ini berada di Jalur Pantura dari arah Semarang menuju Surabaya juga arah sebaliknya. Perbaikan jembatan, pasti akan mempengaruhi lalu lintas di jalur tersebut.
Selama perbaikan, diberlakukan contraflow sehingga ruas jalan sisi selatan yang semula untuk satu arah menjadi dua arah. Sedangkan ruas jalur utara jembatan mulai diperbaiki.
Nah, hal ini mungkin tidak berpengaruh bagi sebagian orang. Tetapi bagi pejalan yang biasa melintas, akan sangat terganggu dan teruji kesabarannya.
Misalnya truk-truk besar yang mengangkut berbagai macam barang yang setiap hari melintas di jalur pantura. Sebenarnya ada jalur selain pantura, yaitu melewati jalan tol jika ingin ke Surabaya. Akan tetapi truk-truk tersebut lebih banyak melintas di jalur pantura. Mungkin mereka merasa lebih nyaman jika melewati jalur pantura daripada jalan tol. Atau juga lokasi yang dituju lebih dekat jika melewati jalur pantura.
Selain truk, perbaikan jembatan ini juga berpengaruh kepada para pekerja yang sering melintas dari arah Demak ke arah Semarang atau sebaliknya. Mereka yang setiap harinya melewati jalur ini saat berangkat dan pulang bekerja, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, menjadi lebih lambat tiba di tempat kerjaan karena macet.
Perbaikan jembatan menjadikan kegiatan warga sekitar juga terganggu. Jalanan macet panjang, berdebu, apalagi saat jam sibuk, baik jam berangkat dan pulang mereka.
Bahkan kemacetan itu bisa berkilo-kilo loh, panjangnya. Butuh kesabaran dan waktu berjam-jam untuk melewatinya, jika kebetulan pas ramai dan kendaraan menumpuk.
Kenapa sih Jembatan Wonokerto Demak Harus Diperbaiki?
Ya, ya, memang jembatan ini masih terlihat kokoh, tetapi karena peranannya yang sangat vital, harus dipastikan dalam keadaan kuat dan aman dilalui. Apalagi keberadaannya di jalur Pantura, yang pastinya selalu ramai dilalui oleh kendaraan.
Untuk itulah menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, seperti yang dilansir dari inibaru.com, Jembatan Wonokerto harus diperbaiki. Meskipun bisa menyebabkan kemacetan hingga berjam-jam, proyek peremajaan Jembatan Wonokerto tetap dilakukan.
Perubahan memang sesuatu yang harus dan pasti akan terjadi. Jembatan Wonokerto termasuk jembatan lama yang berusia hampir 50 tahun, yang harus segera diperbaiki agar aman dilalui.
Terjebak macet memang merupakan hal yang membosankan, rugi waktu, bahan bakar, dan sangat tidak mengenakkan. Apalagi pada saat cuaca sedang panas dan terik.
Penginnya marah-marah, gampang tersulut emosi. Etapi, tahan dulu, ya, jangan emosi, karena ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui selain jalur tersebut.
Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui Agar Tidak Terkena Macet di Jembatan Wonokerto
Ada jalur alternatif yang bisa digunakan ketika akan melintas, agar tidak melewati jembatan tersebut, karena pastinya akan macet oleh kendaraan yang menumpuk di lokasi.
Jika dari arah Semarang menuju Kudus atau Pati, bisa melewati Pertigaan Genuksari, Pasar Genuk, kemudian berbelok ke arah Jalan Karangroto, Bulusari, Guntur, Buyaran, Demak.
Jika dari arah Kudus ke Semarang, Polres Demak menyarankan melewati Jalan Wonosalam-Dempet-Godong-Karangawen-Mranggen-Semarang. Atau bisa melewati Jalan Pertigaan Pasar Buyaran-Guntur-Karangawen-Mranggen-Semarang.
Misal dari Semarang ke Surabaya, disarankan lebih baik melewati jalur tol, karena tidak akan terkena macet.
Niat Baik, InsyaAllah Akan Bertemu Hal yang Baik Pula
Saya dan keluarga termasuk warga yang sering melintas di jalur tersebut, karena hampir tiap minggu kami mengunjungi orangtua di Pati. Sedangkan kami tinggal di Semarang.
Untuk sampai ke sana dari Semarang menuju Pati pasti melewati Jembatan Wonokerto dan seterusnya hingga sampai rumah. Bahkan saking seringnya, ibarat jalan berlobang pun kami hafal di mana lokasinya. Hehehe...
Orangtua yang sudah sepuh membutuhkan keberadaan kami di dekatnya. Sebisa mungkin, kami berusaha untuk selalu ada, walaupun tidak setiap hari. Mereka merasa nyaman, meski tidak tinggal satu kota.
Niat baik, InsyaAllah akan menemui hal yang baik pula, begitu batin kami. Kami memiliki keyakinan itu. Apalagi dalam agama Islam yang kami anut, merawat orangtua adalah wajib.
Mereka yang dulu merawat kita sedari lahir hingga dewasa, pastinya mengalami suka dan duka, dengan suka rela melakukan demi kebaikan kita kelak di kemudian hari.
Sekarang, ketika kita sudah dewasa dan mampu, saatnya melakukan hal sama, merawat mereka seperti mereka merawat kita di waktu kecil.
Selama Jembatan Wonokerto Demak diperbaiki, agak jengah juga ketika ingin mengunjungi orangtua. Hati sudah merasa panik duluan membayangkan kemacetan yang harus dilalui saat melintasinya. Jika bukan karena rasa cinta dan sayang, pasti akan malas.
Tetapi karena memiliki niat yang baik dan tulus, juga rasa cinta dan sayang kepada mereka, hal itu bukan halangan.
Rasa cinta dan sayang timbul, karena mereka dulu juga menyayangi kami, sehingga dengan sukarela melakukan apa saja demi kebaikan kami.
Kebaikan yang mereka lakukan berbuah manis. Memiliki anak-anak yang Alhamdulillah berbakti kepada orangtuanya, meskipun mungkin dengan cara sederhana, yaitu berusaha ada, saat mereka membutuhkan.
Ada banyak hal yang sering kami temui selama di jalan saat sedang dalam perjalanan. Alhamdulillah banyak kemudahan. Misalnya, mendapat jalan yang lebih lancar, meskipun sedang macet. Tidak banyak berarti sih, tetapi lumayan mempersingkat waktu.
Kadang saat diperjalanan, kami menggunakan jasa google maps, untuk bertanya jalur tercepat untuk sampai lokasi. Jadinya melipir-melipir ke jalan-jalan kecil yang jarang dilalui kendaraan umum.
Kami bisa melewati jalan kecil, tanpa harus melewati jalur alternatif lain seperti di atas, yang lebih jauh dan lama. Jalan kecil itu lebih dekat sehingga lebih cepat sampai.
Ada Kebaikan Saat Melipir di Sela Jalan Kecil
Saat melipir jalan kecil inilah, saya merasa banyak menemui kebaikan yang dilakukan warga sekitar. Jalan yang biasanya tidak pernah dilalui kendaraan, baik motor ataupun mobil, mereka dengan sukarela mengizinkan untuk dilalui. Jalan kampung kecil menjadi ramai dan padat.
Beberapa warga sekitar memberi arah, agar tak tersesat. Ya, meskipun kami juga tidak begitu saja melewatinya dengan tangan kosong. Persiapan uang kecil, akan berpindah tangan ke keranjang-keranjang kecil yang dipegang oleh mereka, saat menunjukkan arah jalan.
Mereka mungkin tidak sengaja melakukan kebaikan dengan mengizinkan kendaraan luar memasuki jalan kampung. Hal ini menyebabkan perjalanan kami menjadi lebih lancar, cepat, dan tidak terkena macet panjang. Tentu saja hanya berlaku pada kendaraan kecil, ya. Seperti sepeda motor dan mobil. Kalau kendaraan besar seperti truk, tidak boleh melintas di jalan-jalan kampung.
Sedangkan saat kita memberikan sedikit uang, akan membantu mereka untuk memperbaiki jalan, atau untuk kepentingan kampung.
Alangkah Indahnya Kebaikan Berbalas Kebaikan pula.
Saya berpikir, siapa bilang dunia ini banyak orang jahat. Orang baik justru lebih banyak daripada orang jahat. Tergantung dari sudut pandang kita.
Masih banyak orang baik yang dapat kita temui di sekitar kita. Jika kita baik, pasti juga akan menemui kebaikan pula. Mulailah dari diri sendiri untuk melakukan kebaikan untuk orang lain.
Dari sini dapat saya petik, bahwa kebaikan meski sedikit, akan berarti. Jangan ragu untuk melakukan kebaikan, meskipun tak tampak di mata orang lain. Kebaikan pasti akan berbalas kebaikan pula, yakinlah.
Semoga selalu lancar semuanya, kebaikan demi kebaikan akan tetap ada, karena kesabaran masih akan berlangsung hingga Jembatan Wonokerto Demak normal kembali. Aamiin...
Semarang, 5 Agustus 2022.
Salam kebaikan,Â
Wahyu Sapta.