Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sketsa Rasa dalam Setangkai Mawar

26 Februari 2020   23:28 Diperbarui: 27 Februari 2020   05:37 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku kangen kamu, Ren. Lama nggak ketemu." Reni hanya tersenyum seraya mengangguk. 

"Jadi, aku berkesempatan dong memiliki hatimu?" tanyaku tiba-tiba. Entah dari mana kata-kata itu datang. 

"Nggak tahu." jawabnya. 

"Kok nggak tahu sih? Baiklah, terimalah hatiku." kataku. Segera kubentuk bulatan hati dari kedua tanganku. Aku lempar ke arahnya. Ia menangkap bulatan hatiku dengan terkejut. Tapi tampaknya berhasil. Ia memegang erat hati itu. 

"Lalu, akan aku kemanakan hatimu ini?" 

"Simpanlah dalam hatimu. Kita tukeran hati saja, ya. Hatimu untukku, hatiku itu untukmu. Mau, kan?" 

Ia masih ragu-ragu. Meski masih saja memegang hatiku. 

"Mas Reno, memang ada jaminan kalau hatimu baik? Kalau iya, aku mau deh tukeran." 

Aku tersenyum simpul. Dalam keadaan seperti ini, ia masih saja bisa bergurau. Oh, tapi tampaknya ia serius. 

"Percayalah Reni, aku baik orangnya. Ayolah, kita tukeran hati ya, please..." 

Aku menembaknya. Satu menit. Tik tok tik tok. Dua menit. Detik demi detik merayap. Tiga menit berlalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun