Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Kolam Ikan Koi Sepanjang 70 Meter di Kampung Ngaliyan

8 Agustus 2019   13:27 Diperbarui: 8 Agustus 2019   21:08 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam Ikan Koi? | Dokumentasi: Wahyu Sapta.

Haa!? Apa iya? 

Beberapa hari ini, banyak yang bersedih karena kehilangan ikan koi yang mati karena listrik padam. Tentu saja saya bisa merasakannya, karena dulu pernah kehilangan ikan koi 30 ekor. Mati, satu demi satu. Padahal dipelihara sejak masih kecil-kecil hingga menjadi besar. 

Tetapi bukan karena listrik padam, melainkan terkena virus yang dibawa ikan lain. Ikan baru yang dimasukkan oleh keponakan yang ternyata membawa virus. Sedihnya banget, tetapi ikhlas saja. Karena toh tidak bisa hidup lagi. Gantinya sekarang memelihara ikan emas saja di kolam. Buat hiburan. 

Lalu, apa ada kolam ikan koi sepanjang 70 meter? Apa iya?

Ada beberapa cara masyarakat demi menyambut HUT Kemerdekaan RI. Salah satunya adalah membuat kolam ikan koi sepanjang 70 meter. Tentu saja hanya dalam bentuk gambar mural, yang digambar di halaman jalan depan rumah.

Sengaja dibuat cerita, seperti ikan koi di dalam kolam yang berenang dari segala arah, lalu kembali lagi, layaknya ikan berenang. Sebuah tema yang menarik, karena ikan koi adalah lambang kemakmuran. Inginnya sih, warga yang menghuni di sana bisa makmur. Juga rukun, guyup. Karena tetangga itu ibarat saudara dekat, yang siap siaga saat dibutuhkan.

Bapak-bapak di gang kampung saya memang kreatif. Mereka membuat kolam ikan koi di halaman rumah. Gang saya memang hanya ada 10 rumah. Itupun 3 rumah tidak dihuni. Jadi hanya 7 rumah yang aktif. Makanya mereka kompak. 

Ikan koi seperti berenang memutar kolam. Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Ikan koi seperti berenang memutar kolam. Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Karena waktu sempatnya terbatas, maka pengerjaan dilakukan malam hari. Dan tidak cukup satu malam saja. Malam yang lalu, hanya sketsanya terlebih dahulu. Dan malam berikutnya finishing. 

Karena waktu sempatnya terbatas, maka hanya bisa mengerjakan pada malam hari. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Karena waktu sempatnya terbatas, maka hanya bisa mengerjakan pada malam hari. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Malam itu, mereka, Berbudi, Pak Gun, Pak Eko, Pak Nur, Pak Rio, mas Pungki, turut andil dalam pembuatan. Lalu saya kepo, keluar rumah mendekati mereka. Saat saya mengusili Berbudi dengan berpura-pura membantunya, malah disuruh minggir. Katanya nanti tidak sesuai dengan garisnya. Saya hanya tertawa. Baiklah, kalau begitu saya membuatkan mereka teh hangat saja. 

Tiba-tiba ada sajian kudapan dan kopi dari Pak Satiran tetangga lainnya. Mereka menjadi lebih bersemangat. Kompak sekali, bukan? Mengerjakannya juga sambil bercanda, santai. Mereka ingin memberikan kejutan. Karena dikerjakan malam hari. Ketika pagi hari, gambar telah jadi.

Lalu saya masuk rumah dan tidur. 

Dan taraaaa... ketika pagi menjelang saya keluar rumah.

Keren kan kolam ikan koinya? Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Keren kan kolam ikan koinya? Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Kejutan kolam ikan koi sepanjang 70 meter ada di depan mata. Keren juga ternyata. Mega-mega berwarna-warni, seolah pendaran awan dari langit yang cerah, jatuh di antara ikan-ikan koi yang berenang. Kamera handphone segera beraksi, mengabadikan hasil karyanya. Hahaha...

Thanks ya pak. Keren ternyata. Juga menambah kemeriahan kampung dengan gambar ikan koi yang berwarna-warni. Mantap!

Ikan koinya banyak banget... | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Ikan koinya banyak banget... | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Masih ada kegiatan lainnya, tapi belum terlaksana. Lomba permainan anak-anak. Segera menyusul. Karena waktunya bertepatan juga dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha, jadi jadwalnya menyesuaikan.

Senam Santai Di Kampung RW 03 Ngaliyan

Selain kolam ikan koi tadi, untuk memeriahkan 17-an, pada tanggal 28 Juli 2019 lalu, bertempat di lapangan Taman Wayang Ngaliyan, diadakan lomba senam santai antar RT satu RW. Seru tentunya. Tua muda bergabung, berolah raga sejenak. Ada sponsor yang menyediakan susu segar, snack, dan doorprize. Senang yang ikut, bahagia sponsornya.

Lomba Senam antar RT di RW 3 Ngaliyan Semarang. Seru... | Dok. Wahyu Sapta.
Lomba Senam antar RT di RW 3 Ngaliyan Semarang. Seru... | Dok. Wahyu Sapta.
Senam di mulai. Ada beberapa barisan, dengan berbeda seragam, karena dari 12 RT peserta. Dipimpin oleh instruktur, maka senam berlangsung semangat. Panas pagi yang pada hari itu cukup menyengat, membuat berkeringat.

Tiba-tiba ditengah semangat bersenam, ada sebuah kejutan. Bapak Walikota Semarang datang, ikut bergabung. Bersenam di antara warga. Wah, wargapun bersorak riang menyambutnya. 

Mendapat kejutan dari Walikota Semarang Pak Hendi, yang ikut bergabung senam. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Mendapat kejutan dari Walikota Semarang Pak Hendi, yang ikut bergabung senam. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Nah, saat itu saya keluar barisan grup RT. Jiwa kepo saya ingin memotret menggebu-gebu. Ingin mengabadikan Pak Hendrar Prihadi yang biasa disapa Hendi. Mumpung ketemu walikota. Hahaha...

Ada #GueKompasianer loh di sini. Hahaha... | Dok. Wahyu Sapta.
Ada #GueKompasianer loh di sini. Hahaha... | Dok. Wahyu Sapta.
Senam berlanjut hingga selesai. Pak Hendi kemudian membagikan doorprize kepada warga. Disambut gembira dan meriah. Acara diakhiri dengan minum susu dan pembagian doorprize dari sponsor.

Pak Hendi memberikan doorprize dengan memberikan pertanyaan ke peserta lomba senam. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Pak Hendi memberikan doorprize dengan memberikan pertanyaan ke peserta lomba senam. | Dokumentasi: Wahyu Sapta.
Sehat dan mendapat hadiah. Menyenangkan dan meriah. Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74 dengan semangat 45. Agar tradisi ini tetap ada di setiap tahunnya, hingga ke generasi mendatang.

Sehat dan bersemangat. Salam merdeka! | Dokumen: Wahyu Sapta.
Sehat dan bersemangat. Salam merdeka! | Dokumen: Wahyu Sapta.
Bagaimana di tempat kalian dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74? Meriah juga kan?

Salam Merdeka!
Wahyu Sapta.


Semarang, 8 Agustus 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun