Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kulihat Bintang di Semu Merah Abu Langit Malam Ini

11 Maret 2019   21:47 Diperbarui: 11 Maret 2019   22:00 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

tentang diriku dan aliran sungai yang berkelok,

sunyi tak berkesudahan,

malam gelap, larut dalam arusnya pendar bintang.

Aku berusaha menyibukkan diri setelah kepergianmu. Tepatnya cenderung berusaha, agar aku bisa melupakan tentang segala apa yang pernah kujalani bersamamu. Bahkan, aku memaksa diri. Hingga aku jatuh sakit. 

"Aku sudah berusaha melupakannya, ibu. Tetapi, mengapa tak bisa?"

Ibu memaklumi kesedihan putrinya. Aku. Sejak kepergianmu, Danan. Kesedihan mendera, mengiringi, meski kusembunyikan dalam-dalam.

Bagaimana tak merasa sedih, hari bahagia yang sedianya segera datang, tapi nyatanya tidak. Kebahagiaan itu terenggut dengan paksa. Kamu kekasihku, tak bisa datang menjemput kebahagiaan itu. Untuk selamanya.

Aku menangis sejadi-jadinya. 

"Mengapa ini harus terjadi padaku? Ini tidak adil." jeritku dalam hati. Tetapi aku sadar, tangisan tak akan membuatmu kembali. Lalu aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku akan setia padamu. 

"Danan, bagaimanapun, kesetiaan ini adalah milikmu. Aku tak berhak untuk mengoyaknya. Aku berjanji akan setia padamu. Aku akan segera meyusulmu. Tunggu aku, Danan."

Demi mengarah padamu, harus bagaimana sikapku untukmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun