Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sihir Sang Tali di Awan Hitam yang Menggulung

20 Agustus 2017   10:47 Diperbarui: 22 Agustus 2017   08:42 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Blogger Extra

Blaaaaar.... ! Seketika suasana menjadi terang benderang. Bukit yang dulunya gelap coklat beraroma abu, menjadi hijau rumput.

"Flo, kau tak apa-apa, kan?"

"Tak apa-apa!" Flo sedikit mengerjap-ngerjap matanya. "Kita pulang," serunya.

Sepanjang perjalanan, hanya ada kesunyian. Flo dan Oliv terpaku pada detak jantungnya masing-masing yang masih tak beraturan.

Sesampai di rumah mereka, sebuah kampung dekat perbukitan, mereka bertemu dengan teman-teman yang lain. 

"Aku tadi melihat sebuah sinar dari arah perbukitan, apakah kalian tahu?" tanya salah seorang teman mereka. Keduanya menggelengkan kepala.

Tiba-tiba Oliv berkata, "Hujan akan segera turun. Disertai angin topan. Percayalah padaku!"

Flo menengok ke arah Oliv. "Oh, tidak!" serunya. Flo melihat mata Oliv mengkilat dan senyumnya yang menyerigai. 

Semarang, 20 Agustus 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun