Mohon tunggu...
Wahyu Aji
Wahyu Aji Mohon Tunggu... Administrasi - ya begitulah

Insan yang suka mendeskripsikan masalah dengan gaya santai

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengurung Diri, Stres, Imunitas Ektrovert dan Introvert

21 Maret 2020   20:24 Diperbarui: 21 Maret 2020   20:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: express.co.uk

Salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak adalah Italia. Pemerintah setempat bertindak tegas dengan perintah lockdown hingga wabah tersebut dapat diatasi. Alhasil, masyarakat berdiam diri di tempat tinggalnya sembari melakukan aktivitas harian yang kini berpindah lokasi.

Beberapa postingan orang-orang yang sedang mengkarantina diri sendiri memiliki caranya masing-masing untuk membuat mereka tetap "hidup". Ada yang membuat tempat hiburan di balkon, memperpadukan kemampuan musik dengan tetangga di seberang sana, hingga menikmati streaming sepanjang waktu. 

Khususnya di Italia, terjadi peningkatan angka streaming hingga lebih 70% semenjak kebijakan lockdown diberlakukan (terlebih salah satu situs dewasa menggratiskan fitur premium mereka untuk warga Italia, sungguh manusiawi).

Robert Langdon, tokoh fiksi sang pembawa masalah konspirasi pada setiap novelnya, adalah seorang yang memiliki ketakuan terhadap ruangan tertutup. Pada suatu bagian cerita di ketika beraksi di Paris, ia tertekan ketika harus memasuki lift. Walaupun penyebabnya seringkali karena masa lalu yang buruk, orang normal kadang juga merasa takut terhadap ruang tertutup. 

Terlebih dibarengi dengan kondisi dan situasi dunia sekarang. Menutup diri dan mengurung diri di rumah dapat menimbulkan berbagai respon. Mungkin ada yang merasa terlindungi, namun bisa jadi karena kecemasan terhadap dunia luar juga terbawa masuk hingga ke kamar.

Kecemasan orang yang sedang mengurung diri karena "terror" dari luar nyatanya tak berdampak bagus bagi kesehatan. Padahal tujuan utama dari beraktivitas di rumah adalah agar kita tetap sehat. Nyatanya, kesehatan psikis menjadi terabaikan. 

Di lansir dari National Geographic Indonesia, bahwa suasana hati yang buruk dapat dikatikan dengan meningkatnya hormon stress seperti kortisol. Jika hal tersebut terus menerus terjadi, maka akan mempercepat detak jantung, meningkatkan tekanan darah hingga melemahkan sistem imunitas tubuh. 

Kemudian, dalam sebuat studi dari Proceedings of the National Sciences menemukan bahwa orang yang kesepian dan mengalami kesendirian dapat mempengaruhi produksi sel darah putih yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.

Masyarakat yang dianjurkan untuk mendiamkan dirinya di rumah tentu tak ingin menjadi tahanan yang menderita, terutama dari segi mental. Oleh karena itu, keterbatasan komunikasi sosial yang kini dihadapi untuk sebagian orang dapat berdampak pada meningkatnya stres dan memperlemah imun. 

Jika hal tersebut tidak disikapi dengan tepat, maka kesehatan justru yang akan terganggu. Orang-orang yang terbiasa beraktivitas dalam lingkup sosial yang banyak dengan interaksi yang intens, dapat merasa "syok" jika tiba-tiba dihadapkan dengan situasi demikian. Karena itu, alangkah baiknya selalu menyiapkan alternatif aktivitas yang mampu membuat mental tetap sehat.

Hal ini jelas bukanlah hal yang baru bagi mereka yang mendeklarasikan sebagai orang introvert. Menyendiri dan tidak berinteraksi sosial dalam waktu yang lama tidaklah menganggu psikis mereka. Justru itu adalah dunia mereka selama ini. Ketika dunia sedang bising, mereka memilih istirahat sejenak dan mengisi daya untuk kembali ke dunia dengan menyendiri. 

Kesimpulannya, isolasi dan karantina bukan masalah bagi mereka. Namun, bagi yang lainnya, yang mana berinteraksi justru membangkitkan gairah, tentu berdiam diri bukanlah hal yang mengasyikan. Jelas hal ini perlu untuk disikapi dengan bijaksana.

Untungnya, kita sudah mengenal yang namanya video call dan segala jenis media komunikasi jarak jauh lainnya. Andai kalian sadar, seorang yang senang berinteraksi, tak akan cukup dengan tatap muka saja secara langsung, terkadang mereka melanjutkannya dengan mengambil gawai dan membuka sosmed. 

Kemudian berkomunikasi lagi dengan cerita yang sebelumnya belum habis diselesaikan di kedai kopi. Ataupun, menjawab respon penggemar yang baru saja terkesan dan terhibur dengan video tiktok yang baru saja dibuat.

Tagar #dirumahajadulu masih populer di twitter. Apalagi negeri ini masih berjuang untuk kembali sehat. Banyak cara untuk terus menjaga kesehatan dan tidak stress selama situasi ini. 

Tentu kita semua mengharapkan wabah ini dapat teratasi dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Jadi, semoga yang sedang berdiam di rumah tetap sehat dan yang sedang berjuang di luar rumah kembali dengan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun