Semarang, 25 Juli 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 105 di inisiasi oleh Ahmad Wahyu Saputra Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Diponegoro, dibawah bimbingan dari dosen pembimbing lapangan ( DPL) Fajrul Falakh, S.Hum., M.Hum. dan Ibu Riris Tiani, S.S., M.Hum menjalankan program inovasi pengelolaan sampah di RW 08 Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah tong pembakaran minim asap, yakni teknologi sederhana yang dirancang untuk membantu warga mengurangi volume sampah non-organik tanpa menghasilkan polusi asap yang berlebihan.
 Program ini muncul sebagai respon terhadap permasalahan pengelolaan sampah di RW 08, seperti keterbatasan tempat pembuangan sementara (TPS) dan sarana pengangkutan sampah yang belum memadai. Melalui tong pembakaran minim asap, warga diharapkan dapat memiliki alternatif praktis dan ramah lingkungan untuk mengatasi sampah rumah tangga yang sulit diolah."Kami berharap tong ini bisa menjadi solusi yang nyata dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga.Â
 Mahasiswa KKN tidak hanya menghadirkan inovasi lapangan berupa tong pembakaran minim asap, tetapi juga menyusun policy brief sebagai dasar pertimbangan bagi perangkat lingkungan dalam menyusun arah kebijakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan partisipatif.Dalam dokumen policy brief yang disusun, Tim KKN menekankan tiga rekomendasi utama untuk pengelolaan sampah di RW 08:
Memperluas penerapan inovasi pembakaran minim asap menggunakan tong sebagai solusi teknologi sederhana untuk mengurangi volume sampah non-organik yang sulit terolah, sekaligus meminimalkan dampak pencemaran udara.
Meningkatkan edukasi dan pelibatan masyarakat melalui sosialisasi rutin mengenai pentingnya pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik cair (POC), serta peran bank sampah sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah terpadu.
Mengoptimalkan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti perguruan tinggi, LSM, dan sektor swasta, guna mendukung inovasi dan transfer pengetahuan untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di tingkat RW.
 Ketua RW 08, Bapak Sutrisno, mengapresiasi inovasi ini dan menyebutnya sangat bermanfaat bagi lingkungan setempat. "Dengan keterbatasan lahan dan fasilitas, adanya tong pembakaran minim asap membantu warga mengurangi sampah yang menumpuk. Harapannya, warga juga makin sadar pentingnya menjaga kebersihan," ujarnya. Kegiatan ini menandai langkah nyata tim KKN-T  105 Universitas Diponegoro yang tidak hanya fokus pada intervensi langsung di masyarakat, tetapi juga membawa pendekatan akademis yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah lokal. Dengan menggabungkan aksi lapangan dan dokumen kebijakan, program KKN ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan terkelola secara mandiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI