(MASIH) EPISODE HARI PAHLAWAN
Kemarin, Hari Pahlawan bada maghrib. Suamiku, pahlawanku.
Masih dengan balutan seragam pabriknya, Pahlawanku menyambut di gerbang Masjid Agung Cilegon. Kami memang janjian bertemu di sana. Selalu begitu. Janjian ketemuan apapun, ya di masjid. Karena bener lho, janjian bertemu di masjid itu, selalu indah. #eeaa
Diriku datang, berendengan dengan angkot yg sudah aku carter.
Pahlawanku mengobrol denganku, dan berkenalan sejenak dengan sopir angkot yang kubawa.
Sedikit negosiasi ulang untuk memastikan, dan 20 tas kresek putih isi 500 pieces barang itu pun langsung berpindah dari bagasiku ke angkot.
Beliau sendirilah, diantar sopir angkot, yang mengantarkan orderan itu ke asrama Nurul Fikri Boarsing School Cinangka Serang Banten. Tanpa pedulikan letih, setelah seharian mencangkul.
Jika orderannya pas dengan jadwal nengok anak di asrama, kami bisa mengangkutnya dg cooler2. Kalau naik gocar atau angkot, mesti berpikir ulang, agar tidak kena ongkos pulang pergi. Hihihi....
Orderan apa sich? Orderan es! Iya, dengan didukung suami, aku jualan es. Dengan brand Qis_Thea, mengambil dari nama anak ketigaku.
Berbisnis itu bagiku, karena mengikuti sunnah Rasul. Walau kadang ada juga yang bertanya: Apalagi yang dicari? Gak kasihan tah sama anakmu kan (ada yang) masih kecil? Sudah seharian ditinggal, di rumah masih pula ngurusin es?
Aku keder juga ditanya begitu. Berpikir ulang. Kuatir mendzalimi keluarga. Kuatir target hidupku yang lain ikut keteter. Alhasil, Si Bibik aku libatkan. Dan alhamdulillah, selama ini baik-baik saja.