"Kenallah. Anak Ibu geh, masa iya nggak kenal?" jawabku sambil  tertawa memeluknya.Â
Aku maklum dengan pertanyaannya, karena dia memakai masker hitam. Tapi aku tidak pangling. Di sekolah, semua orang kenal mereka, karena berbagai aktivitas dan prestasinya.
Aku ajak mereka berfoto bersama. Golden moment. Ngajari narsis, dikit doang piiiss. Kriuk.Â
"Ayuk kita foto-foto dulu di panggung. Kaget Bu Wachyu, ketemu kalian di sini. Kok tahu sich kalau ada acara ini?"
"Tahulah Buuu.. Posternya kan ada dimana-mana,"Â jawab mereka.Â
Haha, iya juga ya. Apalagi setiap hari, rute berangkat sekolah mereka dari rumah  pun melewati sekolah anak-anakku ini.
Eh, lha kok di area panggung ketemu lagi dengan muridku yang lain. Hebohlah kitah. Yang satu, mantan Ketua OSIS dengan bejibun prestasi lomba-lomba. Yang satu, si kalem anggota Paskibra dan Pramuka.
Masyaa Allah, sekedar ketemu di suatu acara tanpa sengaja saja senangnya war biyasah. Apalagi kalau ketemuannya di jannah yah?Â
~ Ya Allah, semoga Engkau layakkan. Aamiin.
"Iiih, cuma ketemuan gak sengaja di sini saja, Bu Wachyu sudah senang. Nanti Mbak, kalau di surga-Nya, aamiin, suasananya juga seperti ini. Kalau ketemu dengan teman dunianya, akan heboh. Terus sama-sama nyari yang lain," ujarku.
"Iya tah Bu?"