Dulu di TVRI ada acara "Matematika". Sebenarnya yang dibahas bukan Matematika untuk SD. Tetapi karena cara membawakannya yang menarik, kadang-kadang dengan visualisasi benda-benda yang dipersiapkan sendiri (tidak secanggih sekarang), maka saya yang ketika itu masih usia SD, senang sekali mengikuti program acara tersebut.
Dengan perkembangan jaman dan usaha pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, semoga anak-anak Indonesia yang tinggal di pelosok-pelosok Nusantara, juga mendapatkan fasilitas yang sama, dengan kualitas pendidikan bermutu, yang juga sama dengan anak-anak yang bersekolah di kota besar.
Kisah ayah saya dulu, selepas SD sekolahnya jauh, karena di kampungnya di pedalaman Pulau Samosir sana, hanya ada sekolah tingkat SD. Sekian puluh tahun kemudian, ketika saya berkunjung ke sana, saya lihat ada bangunan SD yang nampaknya kurang terurus. Jumlah ruangan kelasnya pun tidak sebanyak sekolah-sekolah di kota besar. Jendelanya sudah banyak yang bolong. Temboknya kotor. Yang membuat orang tahu bahwa itu adalah bangunan sekolah, hanyalah papan nama sekolahnya yang terpampang pada bangunan itu.
Memang bangunan sekolah tidak perlu mewah, tetapi bangunan sekolah yang rusak, tentunya kurang mendukung aktivitas belajar mengajar. Â Contoh, bagaimana mau melakukan pembelajaran dengan bantuan visualisasi menggunakan komputer, kalau ruangan tempat meletakan komputernya pun jendelanya bolong-bolong. Jangan-jangan, kalau hujan, percikan air hujan bisa mengenai komputer. Bukankah itu bahaya? Kecuali kejadian itu bisa dijadikan semacam ilustrasi untuk pelajaran fisika berkaitan dengan hal kelistrikan atau elektro.
Semoga dengan inovasi pembelajaran yang menarik dapat membuat murid sekolah menjadi gemar belajar, sehingga dapat menghasilkan generasi yang sanggup berpikir kritis, berpendirian teguh atas apa yang dia yakini, namun tetap berpikiran terbuka agar tidak mudah disetir tanpa tahu pasti arah tujuannya. Dengan semua usaha itu, diharapkan mereka akan siap hadapi tantangan abad 21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI