Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Apa yang Salah dengan Data?

18 Februari 2024   17:08 Diperbarui: 19 Februari 2024   09:00 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Data | sumber: Freepik via KOMPAS.com

Tulisan ini mungkin sudah terlambat karena pemilu sudah terjadi. Namun saya masih ingin untuk membahas permasalahan yang diungkapkan oleh para capres dalam debat terakhir sebelum pemilu.

Apa yang salah dengan data sehingga dia disalahkan di mana-mana dengan ungkapan data tidak benar, data tidak sesuai dengan kenyataan, dll.

Padahal, di masa ini, kesadaran untuk berbicara berdasarkan data, semakin ke sini semakin terlihat, terlepas cuma "omdo" agar terkesan smart atau memang benar-benar mengerti pentingnya berbicara berdasarkan data.

Data memang bisa dikambinghitamkan jika ternyata ditemukan bahwa data dan fakta tidak sesuai. Namun menurut saya, data dapat menjadi salah, juga tergantung pada metode pengumpulan datanya.

Dengan kata lain, karena metode pengumpulan datanya sudah salah, maka datanya pun juga menjadi salah. Akibatnya, dari hulu ke hilir, informasi yang terbentuk berdasarkan data yang ada menjadi salah.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu dalam upaya membangun Indonesia satu data, saya sendiri tidak sengaja mengenali tetangga yang sudah lama pindah dari lingkungan kami, ternyata masih didaftarkan sebagai warga dengan alasan kasihan. Entah kasihan dalam rangka apa.

Namun, tentu saja data yang masuk menjadi tidak benar-benar apa adanya. Mungkin penemuan itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak. Jangankan dibandingkan dengan jumlah penduduk se-Indonesia, sekelurahan saja mungkin tidak berpengaruh.

Namun metoda pengumpulan data seperti itu berarti mengandalkan kejujuran pengumpul data. Artinya sangat mungkin dimanipulasi. Belum lagi kemungkinan human error pada saat menginput data yang sebelumnya terkumpul dan direkam dengan cara tulis tangan.

Setelah data masuk ke dalam sistem komputer, maka kemungkinan manipulasi data dapat diminimalisir karena terpantau oleh sistem.

Data yang masuk dari hulu dan sampai ke hilir menjadi informasi, tentu bukan lagi data salah karena memang begitu adanya yang ada di dalam sistem. Informasi dibentuk dari data. Informasi menjadi tidak sesuai dengan kenyataan bisa jadi berasal dari data-data yang "benar" karena memang seperti itulah adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun