Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

ChatGPT sebagai Model Referensi Terbaru?

28 Januari 2023   20:57 Diperbarui: 22 Februari 2023   15:27 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ChatGPT dari OpenAI.(Kompas.com/Wahyunanda Kusuma)

Mesin tidak dapat belajar secara independen atas kemauan sendiri. Maka kita, manusia, tidak dapat belajar dari mesin.

Namun demikian, kecanggihan teknologi berupa mesin atau robot "pintar" dengan penggunaan teknologi AI, dapat membantu mempermudah hidup.

Dulu, yang menjadi referensi kita hanyalah buku, guru, dosen, serta para ahli lain yang jumlahnya tidak terlalu banyak. 

Kemudian teknologi internet berkembang, sehingga mesin pencari seperti google, menjadi referensi tidak langsung yang dapat menghubungkan kita kepada referensi sebenarnya, yang dapat kita pilih mana yang mau kita ambil. Informasi begitu melimpah sehingga kadang waktu malah habis untuk mencari informasi yang paling valid.

Sekarang, dengan berkembangnya teknologi AI, mendapatkan informasi bisa lebih mudah lagi. Contoh, dengan adanya mesin penjawab seperti ChatGPT, kita tidak perlu lagi memilih link mana yang mau kita buka dan baca untuk dijadikan sumber referensi. 

Karena chatGPT ini, menurut beberapa sumber, dapat menjawab seperti manusia (guru, dosen, ahli) yang memiliki kompetensi untuk menjawab hal yang ditanyakan.

Saya sendiri belum mencoba ChatGPT, karena ketika mendaftar, mereka meminta untuk menunggu dan masih belum bisa dipakai hingga sekarang. Namun dari keterangan dan dokumentasi yang ada, serta beberapa sumber yang saya baca dan dengar, rasanya ChatGPT ini akan membantu mempermudah hidup, yang dulu dianggap sudah mudah dengan adanya mesin pencari seperti google.

Ternyata sekarang bisa lebih mudah lagi. Bahkan "jawaban" dari ChatGPT lebih langsung dan tepat karena tidak bertele-tele. Jika kita bertanya pada orang, akan tergantung pada kemampuan dan kemauan orang tersebut untuk menjelaskan.

Ada orang yang mau berbagi ilmu tetapi tidak memiliki skill untuk mengkomunikasikannya dengan baik. Ada yang punya skill dan mampu berkomunikasi dengan baik, namun pelit informasi. Ada yang pinter ngomong tetapi tong kosong nyaring bunyinya.

Sumber: m.economictimes.com
Sumber: m.economictimes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun