Setelah muncul daun, maka bibit-bibit itu saya pindahkan ke botol-botol air mineral dengan system sumbu.Â
Untuk detail teknik penanaman, silahkan dieksplor sendiri via YouTube "hidroponik system sumbu".
Awalnya cukup menyenangkan bermain-main dengan keterampilan baru ini. Namun ternyata bercocok tanam hidroponik menggunakan botol air mineral ini tidak semudah teorinya.Â
Beberapa kesulitan yang saya alami di antaranya sebagai berikut:
Botol Air Mineral Terlalu Kecil
Botol air mineral terlalu kecil sehingga cukup merepotkan untuk memeriksa apakah airnya masih cukup untuk diserap sumbu dan disalurkan kepada tanaman. Karena jika air di dalam botol habis, maka tanaman bisa layu.
Selain itu, saking kecil dan ringannya, jika tidak sengaja tersepak kaki atau tersenggol kucing. Maka, air dalam botol akan tumpah dan tanaman keluar dari botolnya, yang artinya tidak mendapat asupan air.Â
Oleh karena itu, botol-botol air mineral yang berisi air dan tanaman itu sebaiknya ditaruh dalam satu wadah yang tidak mudah tersenggol.Â
Pengecekan air tetap harus dilakukan setiap hari berhubung air yang dapat ditampung di dalam botol tidak banyak.
Dan setelah tanaman agak besar, harus diperhatikan apakah tempatnya masih memadai atau tidak. Hal ini untuk menjaga keseimbangan botol agar tidak oleng.
Pengecekan Volume Air dan Kadar Vitamin Hidroponik Cukup Merepotkan