Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pencuri Selalu Selangkah Lebih Maju

13 Desember 2019   14:47 Diperbarui: 13 Desember 2019   15:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi System Keamanan (photo: readwrite.com) 

Apakah terlalu berlebihan menyamakan koruptor dengan pencuri? Mungkin tidak, karena koruptor juga mencuri yang bukan miliknya. Mencuri uang negara. Tetapi pencuri yang saya maksud adalah untuk menggambarkan bahwa semua system ada lubangnya yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi. Sementara system adalah sekumpulan tata cara dan pengaturan agar segala sesuatu dilakukan sesuai prosedur. 

Mencegah korupsi memang tidak mudah. Dari sisi manusianya, godaan setan selalu ada. Dan salah satu bentuk godaan itu adalah ingin menguasai sesuatu lebih daripada orang lain, iri hati dengan apa yang dilihat dari orang lain, keinginan untuk dianggap penting dan dihormati, mungkin juga termasuk keinginan berbuat baik terhadap orang lain yang dianggap membutuhkan. 

Niat hati berbuat baik menolong saudara yang kesusahan, namun apa daya tak ada uang. Eh...ada celah untuk mengambil uang milik negara. Tak ada salahnya diambil sedikit demi menolong sesama....

Niat hati berbuat baik memberi pekerjaan kepada tetangga yang masih menganggur. Tanpa test dan proses assessment lainnya, langsung saja menempatkan si tetangga diposisi yang diminta. 

Niat hati membahagiakan keluarga, posisi dan jabatan pun dimanfaatkan

dst. 

Dari sisi system, ada banyak celah untuk 'mencuri'. Maka system ini pun harus diperbaiki. Ibarat rumah, kalau dulu halaman rumah dibiarkan terbuka tanpa pagar aman-aman saja, maka sekarang harus dipagar agar pencuri tidak masuk. Jendela-jendela diberi teralis, anak-anak ke sekolah harus diantar jemput, dll. 

Apalagi jika harta didalam rumah semakin banyak, tentunya system pengamanan pun semakin ketat. Kalau tadinya halaman rumah cuma dipagar, sekarang harus dijaga satpam, bahkan menggunakan alarm yang berbunyi ketika ada orang mendekat. 

Seiring perkembangan pembangunan negara dan bangsa Indonesia, ternyata korupsi juga semakin merebak. Bukan lagi dilakukan orang per orang, tetapi bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memuluskan jalan mencuri itu. Berarti ada banyak 'lubang' yang sudah diketahui para pencuri agar bisa masuk kedalam dan melakukan pencurian.

Pertanyaannya, koq bisa lubang itu terus-terusan dipakai untuk melakukan pencurian? Jangan-jangan pencurinya lebih banyak daripada penjaga rumah sehingga para penjaga rumah kewalahan menangani mereka, dan akhirnya ikut bekerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun