Mohon tunggu...
Vivi Widya Susanti
Vivi Widya Susanti Mohon Tunggu... Guru - Khairunnas anfa'uhum linnas

Baru Belajar Nulis - Belajar Baru Nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Senyuman Ane

31 Maret 2020   23:32 Diperbarui: 31 Maret 2020   23:57 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh begitu.. setelah itu ngapain lagi nak disana?"

"Sampun bu ngaten mawon.. terus jam sedoso kulo wangsul kalih Nene.. soale sampun ditelpun ibuk.."

Hatiku sedikit lega mendengar ending yang diceritakan Mila. Mila yang bermata sipit, hidung mancung dan berjanggut lancip sempat membuatku merinding membayangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk terjadi padanya.

Disisi lain aku mengenal Mila sebagai anak perempuan yang lugu dan tulus. Tidak banyak bicara. Awas saja jika terjadi hal-hal buruk pada anak-anak didikku diluar sana. Akan kucari siapapun yang mengajaknya termasuk si Nene itu. Tapi aku belum mendengar cerita Mila tentang siapa Nene dan bagaimana ia bisa memiliki teman yang familiar dengan tempat karaoke.

"Oh ya Mila.. tadi kamu belum cerita, Nene itu siapa?", tanyaku tenang.

"Nene bu.. Nene.. adek kelas niku lho.. anak sepuluh IPS B!", suara Winta yang sedari tadi tak terdengar tiba-tiba melengking. Rupanya ia sedang sibuk mengamati tumpukan buku yang ada di meja kerjaku.

"Ne-ne.. anak sekolah sini?.. yang mana yaa..?", aku mulai cemas.

"Niku wau lho bu larene..", ucap Mila tiba-tiba sambil menunjuk seseorang yang katanya sempat melintas didepan ruanganku.

Aku bergegas beranjak dari tempat dudukku untuk melihat siapa yang baru saja melintas. Semoga masih terkejar agar aku bisa mengenali wajahnya.

Baru satu langkah aku keluar dari ruang BK, mataku tertuju pada satu-satunya anak yang ada di ujung selasar gedung sekolah. Tidak ada anak lain. Itu pasti dia.

Tak lama kakiku lemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun