Mohon tunggu...
Vivi Fariska
Vivi Fariska Mohon Tunggu... Lainnya - Riska
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Vivi Ika fariska

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori perkembangan kongnitif Piaget

28 Oktober 2020   18:45 Diperbarui: 28 Oktober 2020   19:15 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan kongnitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya.

Menurut jean piaget (1975),  bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi (penyeimbangan), piaget juga berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuanya dari pengalamanya sendiri dengan lingkungan. Ada empat perkembangan kongnitif: 

1. Tahap Sensorimotor

Tahap ini di alami oleh anak, yang berumur 0-2 tahun, pada tahap ini anak memahami lingkungab dengan menggunakan pengindraan dan sensori dan berbagai macam gerakan (motorik). Di dalam tahap sensori motor terdapat 5 perkembangan tahapan di antaranya:

Perkembangan reflek

Perkembangan ini dialami anak berumur 0-2 tahun. Di dalam perkembangan ini anaknmengalami perkembangan menghisap jari dan reflek menggenggam.

Reaksi Sirkuler Primer

Perkembangan ini dialami anak berumur 1-4 bulan, di mana tindakan bayi mulai berkembang khususnya mata dan telinga.

Reaksi Sirkuler Sekunder

Perkembangan ini dialami oleh anak berumur 4-8 bulan, di mana bayi akan lebih berorientasi kepada objek dan kejadian luar yang menarik.

Koordinasi Skema Sekunder

Perkembangan ini dialami oleh anak 10-12 bulan, di perkembangan ini aktivitas bayi sudah mulai terencana dan memiliki tujuan.

Reaksi Sirkuler Tersier

Perkembangan ini anak mulai memperhatikan benda sekitarnya dan juga menikmati hal-hal yang baru dan mencari hal yang baru dan mencar cara yang baru untuk menghasilkan hal yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun