Mohon tunggu...
Visya Al Biruni
Visya Al Biruni Mohon Tunggu... A mom who passionates in minimalist lifestyle, writing, and reading.

Parenting & Minimalist Mom Blogger. Mompreneur. Mom Learner.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Standar Jadi Minimalis

23 Mei 2025   08:19 Diperbarui: 23 Mei 2025   08:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di suatu webinar aku pernah ditanya "berapa jumlah pakaian yang aku miliki?" Aku jawab perkiraan jumlah bajuku. Jumlah itu adalah jumlah yang cukup versiku.

Kemudian jadi merenung.. Ada ngga sih standar jumlah brang yang dimiliki utk orang yang hidup minimalis? Apakah punya baju 15 lembar disebut minimalis sedangkan yang 25 lembar ngga minimalis? Apakah yang pengeluarannya di bawah 5 juta lebih minimalis dari yang pengeluarannya di atas 5 juta?

Sampai pada suatu pemahaman dan keyakinan bahwa ngga ada standar jumlah tertentu atas kepemilikan barang untuk yang mau menerapkan hidup minimalis.

Karena apa?

Minimalis bukan soal kompetisi siapa yang punya barang paling sedikit, siapa yang paling hemat. Minimalis itu sifatnya personal, tapi kata kuncinya adalah sesuai kebutuhan dan punya standar cukup yang ngga berlebihan. Kita yang paling tahu kebutuhan kita. Kita yang paling bisa bikin standard cukup versi kita.

Contohnya, mereka yang bekerja di ranah publik biasanya outfit formalnya lebih banyak ketimbang yang bekerja dari rumah. Atau, mereka dengan 3 anak pengeluarannya lebih besar dari. Atau malah bisa jadi 2 anak pengeluaran lebih besar karena biaya sekolah yang lebih besar.

So, stop to compare with others. Just focuss on our priority. Sederhanakan hidup dengan #KonsumsiSecukupnya, beli dan memiliki sebutuhnya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun