Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pasar Keju Belanda, dari Atraksi Wisata hingga Merawat Tradisi

9 Februari 2019   13:30 Diperbarui: 10 Februari 2019   21:46 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain terkenal akan kincir angin dan tulip, Belanda juga terkenal akan kejunya (dok. pribadi)

Selain terkenal akan kincir angin dan tulip, Belanda juga terkenal akan kejunya. Edam dan Gouda adalah jenis keju asal Belanda yang sudah mendunia. 

Di beberapa kota di Belanda, terdapat pasar keju yang sudah ada sejak jaman dulu. Kota-kota tersebut di antaranya adalah Edam, Gouda dan Alkmaar.

Sekarang ini, pada setiap musim panas, di kota-kota tersebut diadakan acara Pasar Keju. (dok. pribadi)
Sekarang ini, pada setiap musim panas, di kota-kota tersebut diadakan acara Pasar Keju. (dok. pribadi)
Sekarang ini, pada setiap musim panas, di kota-kota tersebut diadakan acara Pasar Keju. Di mana pada acara tersebut tradisi tata cara jual beli yang berlaku beberapa ratus tahun lalu, kini dihidupkan kembali.

Dahulu, para penjual dan pembeli keju akan berkumpul di pasar pusat kota dan mereka akan tawar-menawar harga. Apabila sudah tercapai kesepakatan, mereka akan saling bersalaman dan meneriakan harga yang disepakati. Kemudian keju yang dibeli akan dibawa menggunakan semacam tandu oleh porter ke tempat penimbangan. 

Atraksi jual beli ala zaman dahulu ini menjadi atraksi menarik bagi pengunjung. Para penjual keju dan porter memakai pakaian tradisional dan memperagakan kembali proses transaksi tradisional tersebut. Noni-noni Belanda lengkap dengan topi khas Belanda berkeliling menjual keju dan kadang ada yang membagikan cicipan keju gratis. 

Biasanya pengunjung akan membeli keju tersebut, karena harganya relatif murah dan juga karena keju dipaketkan dengan barang menarik lainnya, misalnya pisau pemotong keju atau selai untuk teman makan keju. Selain itu keju yang dijual juga dikemas dalam tas berlogo khas kota yang didatangi, sehingga membuat pengunjung tertarik untuk membeli.

Keju yang dijual juga dikemas dalam tas berlogo khas kota yang didatangi (dok. pribadi)
Keju yang dijual juga dikemas dalam tas berlogo khas kota yang didatangi (dok. pribadi)
Selain menonton atraksi jual beli keju, pengunjung juga bisa mampir ke stand-stand di sekeliling lokasi. Stand-stand tersebut menjual berbagai macam produk, baik yang berhubungan dengan keju ataupun tidak. Bahkan ada stand yang memperlihatkan bagaimana cara membuat keju. 

Penjual sedang menimbang keju (dok. pribadi)
Penjual sedang menimbang keju (dok. pribadi)
Kita juga bisa mencicip berbagai jenis keju di stand-stand tersebut. Keju yang dijual, sangat variatif, baik dari segi rasa maupun warna. Ada keju rasa sambal (yang ternyata enak rasanya), rasa lavender, rasa wasabi, dan sebagainya.

Keju Gouda (dok. pribadi)
Keju Gouda (dok. pribadi)
Setiap kota, keju mempunyai jadwal pasar keju yang berbeda. Di Edam, pasar keju berlangsung pada setiap hari Rabu dari pukul 10.30 sampai pukul 12.30 dan hanya ada di bulan Juli dan Agustus.

Di Gouda, acaranya sedikit lebih lama dibanding Edam, yaitu dari pertengahan Juni sampai Agustus. Diadakan setiap hari Kamis dari pukul 10.00 sampai pukul 12.30.

Di Alkmaar, salah satu pasar keju terbesar di Belanda, mengadakan pasar keju setiap hari Jumat dari pukul 10.00 sampai pukul 13.00, dimulai bulan akhir Maret sampai September. Untuk kepastian jadwal terkini, bisa dilihat di situs www.kaasmarket.nl.

Keju dijual dengan berbagai varian rasa (dok. pribadi)
Keju dijual dengan berbagai varian rasa (dok. pribadi)
Kota-kota keju tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk mengenalkan keju dan seluk beluknya. Mereka menggali apa yang mereka miliki. 

Atraksi yang ditampilkan tak sekadar untuk hiburan semata, tetapi sekaligus merawat tradisi yang sudah berumur ratusan tahun dan memperkenalkannya kepada pengunjung. Juga mereka membangun museum keju, di mana kita bisa belajar detail tentang keju, mulai dari proses pembuatan, penyimpanan dan juga jenis-jenisnya.

Selain itu, mereka juga berinovasi pada produk yang dijual dengan membuat berbagai varian baru yang menarik untuk dicoba. Keseriusan kota-kota tersebut dalam menggarap sumber daya yang mereka miliki, pada gilirannya membawa keuntungan bagi mereka sendiri dalam banyak hal, baik segi budaya, hingga wisata maupun ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun