Mohon tunggu...
Moch Tivian Ifni
Moch Tivian Ifni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis and pebisnis

Saya suka menulis apapun itu. Sekarang mencoba untuk memulainya dari nol. Mohon bimbingnya para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dialektika Politik Warkop Paimin dan Paidi Dalam Mahalnya Harga Beras

3 Maret 2024   11:32 Diperbarui: 3 Maret 2024   11:36 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing By canva oleh Moch Tivian

Dialektika Politik Warkop Paimin Dan Paijo Menanggapi Mahalnya Harga Beras

Pagi yang cerah di sebuah warkop sederhana, tempat biasa kaum ELIT (Ekonomi Sulit) menikmati hidup dengan secangkir kopi plus sebatang rokok ditengah kurangnya kemakmuran diri, nampak Paimin sedang duduk.

Dia duduk membaca koran dengan hamparan kopi yang sudah tertuanh di lepek pagi ini, tatapan mata dan wajahnya serius membaca sebuah tulisan yang terpampang besar sebagai judul berita "Panen Mundur, Harga Beras Bertahan Tinggi".

Foto koran Jawa Pos oleh Moch 
Foto koran Jawa Pos oleh Moch 

"Gimana keluargaku bisa makan hari ini? Harga beras mahal sedangkan Penghasilanku gak tentu" gumam Paimin dengan sebuah helaan nafas yang keluar dari mulutnya.

Ekspresi biasa nan lumrah yang dilakukan oleh Paimin sebagai warga ELIT (Ekonomi Sulit) ketika kondisi terbentur dengan kebutuhan keluarga.

"Napa loh Min?" ucap Paidi yang tiba-tiba datang, berdiri dibelakang Paimin sembari menepuk pundaknya.

"Kamu Di" sahut Paimin seusai menengok ke belakang melihat Paidi berdiri. Di susul ucapannya yang kembali berkata "Ini loh harga beras tetap mahal".

Paidi yang berdiri, tak menyahutinya. Justru kini dia sedang duduk di sebelah Paimin sambil berteriak memesan kopi "Kopi Pahit satu".

"Sepahit hidupmu Di?" teriak Paijo penjaga warkop bertanya kepada Paidi sambil tertawa "hehehe".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun