Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ayat-ayat Cinta 2 Membalas Kebencian dengan Bijak dan Cinta

19 Agustus 2016   09:08 Diperbarui: 19 Agustus 2016   09:26 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi karya Habiburrahma El Shirazy yang menginspirasi manusia untuk saling berbagi, dengan tidak melihat bangsa, negara, agama, warna kulit, bahasa dan lain sebagainya. Karya Habiburraham El Shirazy, yang sering dipanggil “Kang Abik” berjudul “ Ayat-Ayat Cinta2”, kelanjutan dari novel sebelumnya, yang terbit 10 tahun lalu dan langsung Best Seller, dan sudah difilmkan, juga meledak penontonnya. Padahal film tersebut jauh, dari tema-tema begituan, namun diluar dugaan film Ayat-Ayat Cinta meledak di pasaran, walau shotingnya bukan di tanah Mesir tapi di India, sebagaimana seting di dalam novel tersebut.

Dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini, tokoh sentralnya masih Fahri Abdullah, tokoh inetelektual muda, yang jebolan sarjana di Al Azhar, dan mendapat gelar Ph.D di bidang Filologi di Albert- Ludwigs-Universitat Freiburg, Jerman. Yang kemudian mengajar di IMES, Islamic and Middle Eastern Studie, The University of Edinburgh, yang menjadi tempatnya berkantor juga.

Fahri yang digambarkan sebagai intelektaul muda Islam  dari Indonesia, membawa pesan damai, santun, dermawan, bijak dan berbagai sisi baiknya dari seorang muslim yang hidup di negara sekuler, namun dapat menjawab tantangan jaman tersebut dengan apik dan menarik. Betapa tidak, tokoh Fahri harus berhadapan dengan tetangganya di Edinburgh, yang Nasrani dan Yahudi, kebetulan kedua agama besar ini satu rumpun dengan Islam, bila dilihat dari nabi Ibrohim AS atau Abraham.

Nah tetangganya yang Yahudi, Catarina, seseorang nenek Yahudi yang taat. Kemudian ada Keira dan Jason, kakak beradik, satu ibu lain bapak, yang begitu benci pada Islam, gegara ayah mereka meninggal ketika ada bom di London. Dengan latar belakang tersebut Keira begitu benci pada Islam, dan kebetulan tetangganya adalah orang Islam, dalam hal ini Fahri. Maka jadilan Fahri menjadi sasaran kebencian kakak beradik ini. Islam mereka sebut, setan, monster, teroris dan lain sebagainya. Persis yang terjadi sekarang-sekarang ini, di mana Islam dijadikan tertuduh atas berbagai macam bom yang terjadi di Inggris, Perancis, Belgia, Jerman dan lain sebagainya, tanpa melihat mengapa hal tersebut terjadi.

Diisnilah novel ini berbicara, bahwa Islam tidak digambarkan sebagaimana diwakilkan kebencian tersebut oleh Keira, seorang gadis cantik pemain Biola yang ingin terkenal keseluruh dunia, namun terbentur kepada dana yang tak dimilikinya. Dan dalam komplik menggapai cita-citanya sampai-sampai mengiklakan dirinya di internet, dengan menjual kevirginannya, dengan penawaran setinggi-tingginya agar mendapat dana untuk melanjutkan cita-cita tersebut.

Ada tokoh lainnya, yang membuat pembaca akan dibuat terkejut, yaitu Aisha, yang digambarkan tidak ketahuan rimbanya setelah mengunjungi Palestina dan tertangkap oleh tentara Zionis, Israil. Kemudian Sabina, tokoh wanita berwajah buruk, dan Hulya, gadis cantik blasteran Turky-Jerman, yang tidak lain adalah adiknya Aisha. Juga ada Jasmin, cucunya Syekh Usman, gurunya Fahri di Al Azhar University, Kairo, Mesir.

Jadi lagi-lagi tokoh Fahri dikelilingi oleh wanita-wanita cantik, mulai dari Aisha, Keira, Hulya, Jasmin dan Heba, kecuali Sabina, yang disebut wanita bremuka buruk, yang sebenaranya cantik, namun karena suatu kejadian untuk menyelamatkan diri dari kebejatan tentara Israel, yang disimpan diakhir cerita, ternyata adalah tokoh yang sama, siapa dia? Itu yang menariknya, kalau disebut disini, tak asik membacanya nanti.

Oke, tak berpanjang lebar silahkan anda baca sendiri novel tersebut yang langsung Best Seller, karena hanya dalam tempo sebulan sudah dua kali terbit. Novel yang saya miliki terbitan ke II di bulan November 2015, terbitan pertama di bulan dan tahun yang sama, mungkin sekarang sudah entah terbitan keberapa saya tak tahu. Saya belinya 21 Juli 2016, saat liburan lalu.

Oya, banyak hikmah yang terdapat dalam novel ini, yang dapat saya kemukan adalah sebagai berikut, khususnya untuk menangkal kebencian terhadap Islam:

  • Tidak semua orang mendapat informasi yang benar dan jujur tentang Islam, tidak boleh bosen atau lelah untuk menjawab segala pertanyaan demi menyampaikan informasi yang jujur. Saya muslim dan saya sangat tidak suka dengan bom bunuh diri. Saya belajar teologi Islam di Universiatas Al Azhar. Hampir tujuh tahun saya di sana. Selama itu tidak sekalipun saya mendapat adanya ajaran bom bunuh diri. ( h.8)
  • Saya tidak menemukan Al Qur’an memuat ajaran bom bunuh diri. Justru Al qur’an melarang membunuh, dan Al Qur’an justru menyuruh menjaga kehidupan. Membunuh satu orang, sama saja membunuh seluruh umat manusia. Dan membiarkan hidup satu orang sama saja menghidupkan seluruh umat manusia. Ada di dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 32. ( h.8)
  • “ Kalau kau punya pohon apel, hanya satu dua saja buahnya yang busuk, apakah fairmengatakan seluruh pohn itu busuk?” ( h.9)
  • Tantangan dakwah begitu besar,… harus mengerahkan segenap kemampuan yang diberikan Allah untuk ikut berperan menghadapinya. ( h.10)
  • Menghadaplah kepada Allah dengan hati luluh. Hindarkan dirimu dari sikap ujub dan angkuh. Pergaulilah manusia yang jahat dengan baik, karena pada hakekatnya kamu sedang berumalah dengan Allah yang Maha Besar. Ulurkan tanganmu kepada orang-orang fakir dengan sesuatu yang dikaruniakan Allah kepadamu. Lalu bayangkanlah, bahwa Allah-lah yang menerima pemberaian itu, sebagaimana dituturkan dalam bebagai ayat Al Qur’an dan hadist Nabi. ( h.10)
  • Surat Thaha: 28 …. Itu surah yang menggetarkan seorang Umar bin Khattab yang masih jahiliyah sehingga akhirnya masuk Islam. Innama ilahukumullahul ladzi la illa huwa wasia kulla syai in ilma. Sesungghnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tiada Tuhan selaian Dia, pengetahuannya meliputi segala sesuatu.( h. 17)
  • Ketahuilah , himmah adalah wadah taufik. Kendarailah kuda himmah, niscaya kamu akan mencapai puncak cita-citamu. Mintalah pertolongan Alah dalam setiap langkahmu, maju atau mundur. Niscaya tidak akan sia-sia jerih payahmu dan akan tercapai cita-citamu. Lazimkan sikap shidiq dan ikhlas, karena keduanya harus dimiliki oleh orang-orang yang memiliki keberhasilan dan keuntungan dalam perdagangan. ( h.27)
  • Kebencian jangan dibalas dengan kebencian ( h.34)
  • Segala kebaikan kembalinya kepada Tuhan. ( h. 38)
  • Tidak ada yang terlalu baik dan terlalu murah dibandingkan kebaikan dan kemurahan Allah ( h. 49)
  • Kita diperintahkan untuk menyebarkan salam. Salam sendiri artinya adalah kedamaian dan keselamatan. Dan Islam artinya sama dengan salam, yaitu kedamaian dan keselamatan. … Jika engkau mengucapkan salam, sesungguhnya orang-orang saleh juga pernah mengucapkan salam. ( h. 55)
  • Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, “Barang siapa mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah. Meskipun ia seorang majusi.” ( h.57)
  • Sekali nafsu itu kau manjakan, maka nafsu itu akan semakin kurang ajar dan tidak tahu diri! Jangan pernah berdamai dengan nafsu! Sekali kau berdamai, maka nafsu itu akan menginjak harga dirimu dan menjajahmu! Jangan beri kehormatan sedikit pun pada nafsumu. Perlakukan dia sebagai makhluk hina, penhkhianat yang tak boleh diberi ampun! ( h.80)
  • Brother, tolong jaga lisan anda! Jika tidak bisa berkata yang baik, lebih baik diam! ( h.85)
  • Umat Islam tidak boleh mengemis. Itu yang diajarkan Baginda Nabi…. “ Kita tidak cukup hanya melarang saudara-saudara kita mengemis. Kita semua umat Islam, bertanggung jawab atas nasib mereka. Kita harus instropkeksi, sudah genapkah zakat kita? Ada hak mereka atas harta kita. Apakah kita yang nasibnya lebih baik telah membuat program riil untuk perbaikan nasib mereka? Di mana kita letakkan hadist Nabi, man la yahtam bi amril Muslimin fa laisa minhum.Siapa yang tidak peduli pada urusan  kamum muslimin maka tidak termasuk golongan mereka?” ( 85)
  • “ Dulu beberapa tahun sebelum Perang Dunia I, perdana menteri Inggris saat itu, William Ewart Gldstone berkata, ‘ selama kaum muslimin memiliki l Qur’an, kita tidak akan bisa menundukan mereka. Kita harus mengembil dari mereka, menjauhkan mereka dari Al Qur’an, atau membuat mereka kehilangan cinta kepada kitab suci mereka ini. ( h. 95)
  • Sebuah Masjid di kota kudus, salah satu masjid tertua di Pulau Jawa. Menara itu unik, bentuknya seperti Pura agama Hindu. Itu menjadi salah satu bukti asimilasi dan akulturasi budaya yang cantik di Indonesia. ( h.113)
  • Cahaya kebenaran tak bisa dibendung siapa saja, Namun umat Islam diminta Allah dan Rasul-Nya untuk sungguh-sungguh menyempaikan cahaya itu, meskipun Cuma satu ayat. ( h.121) 

Masih banyak lagi hikmah yang kita bisa dapatkan setelah membaca tuntas novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini. Namun biasa, tak ada gading yang tak retak, banyak kelemahan di sana sini, khususnya ketika Aisha dibebaskan tentara Israel karena ada pertukaran tawanan dengan Palestina.

Aisha bercerita setelah bebas dia pergi dari Palestina ke Amman, dari Amman ke Istambul, dari Istambul ke Yunani, dari Yunani naik kapal ke Italia, dari Italia ke Munchen, Jerman. Dari Jerman ke Edinburgh, persis film James Bond, 007 agen rahasia Inggris. Begitu mudah pindah dari satu negara ke negara lain tanpa bicara Paspor dan Visa, padahal Aisha diceritakan menggelandang, dengan wajah buruk, aneh bukan? Ya sudah namanya juga novel, ngarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun