Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasi Uduk Betawi Mantap

6 Oktober 2017   16:00 Diperbarui: 6 Oktober 2017   16:07 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini nasi uduk Betawi dengan semur jengkol. Sumber: kulinerjakarta.blogspot. com

Anda pasti sudah kenal dengan dengan nasi uduk,  apalagi bagi orang Betawi,  nasi uduk ini sangat akrab di lidah orang Betawi,  karena setiap pagi orang Betawi punya kebiasaan makan pagi,  yang dikenal dengan istilah sarapan pagi.  

Biasanya nasi uduk ini akan bertambah nikmat bila ditaburi bawang goreng dan sambel kacang tanah yang pedas ditambah gorengan bakwan,  tahu goreng atau tempe goreng. Ada juga yang ditambah variasinya dengan semur tahu atau semur jengkol. Coba itu pagi hari makan nasi uduk dengan semor jengkol, mertua lewatpun tak sempat ditoleh,  karena begitu nikmatnya makan nasi uduk dengan semur jengkol.

Sekarang bahkan ditambah dengan ayam goreng atau bebek goreng,  wau nikmatnya sampai kegigitan terakhir dan terbawa sampai beberapa jam kemudian,  memang nikmat luar biasa.  Kalau kata orang Jawa,  eunak tenan.  Dan sekarang nasi uduk Betawi bukan hanya dijual di pagi hari,  bahkan sepanjang pagi,  siang,  sore dan malam hari.

Kalau pagi sekarang dikampung-kampung nasi uduk sudah menjadi trend sendiri,  dan Anda akan kehabisan kalau bangunnya kesiangan,  karena kebiasaan para penjual nasi uduk adalah sejak selesai sholat subuh,  menjelang orang berangkat kerja atau anak- anak berangkat ke sekolah dan para mahasiswa berangkat ke kampusnya masing-masing.

Jadi kalau Anda bangun kesiangan,  pasti Anda kehabisan,  karena bukanya sepagi itu. Dan sekarang nasi uduk merambah ke komplek-komplek perumahan,  kalau penjualnya orang Betawi akan terasa ke khasannya dan enaknya pun berbeda. Itu hampir sama dengan fenomena sayur asem Betawi. Kalau sayur asem Betawi khas asem  rada sedikit pedas dan asin,  tapi kalau sayur asem Jawa rasanya manis,  beda bukan?  

Kembali ke nasi uduk,  ini gejala masakan di Indonesia saja,  karena di kita,  Indonesia,  makan pagi, makan siang,  dan makan malam sama,  nasi- nasi juga.  Sehingga ketika kursus Bahasa Rusia ketika bicara tema masakan dan makanan, guru Bahasa Rusia bertanya: Apa yang menjadi kebiasaan makan Anda di Indonesia? Saya jawab seperti di atas,  makan pagi,  siang dan malam,  makan nasi- nasi juga. Guru kursus tersebut tertawa lebar. Itulah gaya makan kebanyakan orang Indonesia,  dan itulah gaya makan orang Betawi dengan ciri khas nasi uduknya. Jadi Anda belum dikatakan ke Betawi atau ke Jakarta,  kalau belum pernah makan nasi uduk.

Nah nasi uduk tidak kita temukan di negara lain,  kalau nasi goreng dengan berbagai variasinya bisa kita temukan,  atau Anda masih bisa makan nasi goreng kalau Anda ke Moskow,  ke Rusia. Mereka menyebutnya Plov,  tapi Anda tidak akan pernah rapat menemukan nasi uduk di Rusia,  kecuali Anda masak sendiri,  dan jangan heran bila Anda makan nasi uduk yang bukan masakan orang Betawi... Rasanya beda Bung!

Nah makanya Saya bila kangen nasi uduk,  ya minta dimasakan oleh istri tercinta,  biasanya hari Sabtu dan Minggu atau dihari libur lainnya,  mengapa?  Karena proses memasaknya dan segala pernak perniknya memakan waktu yang cukup banyak.

Nah begitulah nasi uduk punya cerita,  jangan lupa,  karena ini makanan khas Betawi maka namanya akan sama dimanapun adanya,  ga bisa dirubah menjadi nama yang berbau Inggris,  apa lagi berbau Rusia,  Jerman,  Arab dan sebagainya.  Itulah keunikan nasi uduk ala Betawi. Dan nasi uduk Betawi akan terus langgeng selama ada orang Betawi. Namun sayangnya nasi uduk ini masih dikemas sederhana,  sesederhana gaya hidup orang Betawi. Jadi Saya belum pernah melihat ada rumah makan khusus nasi uduk sebesar restoran Bakso rudal atau Bakso tenis.

Wah kalau diteruskan cerita nasi uduknya bisa semakin laper nih,  kalau Anda di Indonesia masih bisa ketemu besok pagi di Jakarta makan nasi uduk,  loh Saya bisa apa?  Hanya bisa gigit jari membayangkan makan nasi uduk selasai sholat Subuh di jalan Raya Pulo Gebang dekat masjid Al Jihad. Nasi uduk orang Betawi memang enak sekali,  Anda tak percaya? Buktikan sendiri. Saya saja yang orang Betawi sampai saat ini tak pernah bosen makan nasi uduk. Bertahun- tahun makan nasi uduk,  rasanya tetap saja nikmat. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun