Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jokowi seperti Makan Buah Simalakama

16 Januari 2015   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:01 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14213744201632179194

Jadi Jokowi memang dalam keadaan dilema, seperti makan buah simalakama, dimakan mati bapak, tak dimakan mati ibu. Kalau gitu dikolom saja, beres! Nah kasus BG pun bisa dibiarkan saja dulu, dijadikan status quo saja. Jadi biarkan Kapolri tetap Sutarman, toh masih berakhir Oktober mendatang! Masih jauh. Jokowi memang terkesan seperti terburu-buru, ada apa dengan kapolri yang sekarang? Jika Jokowi mau aman, biarkan Sutarman tetap menjadi Kapolri sampai  tugasnya berakhir, jika perlu diperpanjang, toh tak ada sesuatu yang mendesak yang perlu penanganan khusus!

Sambil menunggu suasana reda atau adem, biarkan proses hukum yang sedang dijalankan oleh KPK, BG jangan dilantik atau ditolak dulu, sampai semua terlihat jelas. Nah bila benar-benar BG tersangkut korupsi, barulah Jokowi menolaknya, namun kalau BG bersih, lanjutkan pelantikannya, menggantikan Kapolri yang lama. Jikapun tidak, Jokowi cari Balon yang lain, dan jika Jokowi tak melantik BG menjadi Kapolri, tidak kiamat, masih banyak calon lainnya. Dan Jokowi minta maaf kepada BG, DPR dan rakyat, beres. Jokowi harus berani berkata "tidak!" buat pembisik-pembisik di sekelilingnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun