Ketujuh, mendapat kebahagiaan. Mungkin ini rada aneh, nulis kok bisa menimbulkan kebahagiaan. Mungkin perasaan ini juga dimiliki oleh teman-teman lainnya, yang rajin atau yang hoby menulis , walau tidak dibayar. Ya faktor kebahagiaanlah yang menyebabkan banyak Kompasianer yang tetap bertahan untuk tetap menulis, sekali lagi, walau tidak dibayar. Walau mungkin yang baca pun semakin sedikit, tapi dengan rasa kebahagiaan itu, tak ada lagi masalah, mau dibaca atau tidak, waktunya menulis ya menulis, urusan dibaca atau tidak, bukan lagi menjadi target, target utamanya menulis, titik. Dan menulis membuatnya bahagia, itulah saya.
Kedelapan, Â sudah lebih dari 950 artikel yang saya tulis selama 5 tahun, dan hasil tersebut membuat saya terkejut sendiri dan tak menyangka, kok bisa ya? Padahal pada awal menjadi Kompasianer niatnya hanya berbagi, berbagi dan berbagi. Setelah melihat jumlah artikel tersebut saya semakin tertantang untuk tetap menulis, kali ini saya targetkan paling tidak 1000 artikel harus berhasil. Kalau dicampur dengan yang ada di www.eramuslim.com sebenarnya sudah lewat. Tapi 1000 artikel yang saya maksud hanya yang saya tulis di Kompasiana saja, semoga saja tahun ini target tersebut tercapai.
Kesembilan, nama saya dicari orang, ini mungkin tak terduga, tapi ada hikmahnya. Paling tidak ada beberapa penawaran yang menarik yang membuat diri ini seperti dibutuhkan, seperti menjadi nara sumber tulisan karya ilmiah, wawancara TV atau radio, diajak menulis buku keroyokan atau ontologi dalan lain sebagainya, walau ini bukan tujuan. Dan memang bukan ingin menjadi populer, karena populer ternyata tidak senyaman yang dibayangkan orang. Silahkan lihat nasib rang-orang yang populer, kebebasan pribadi menjadi hilang, nah ini bahaya. Jadi tetap menulis, tapi tetap menjaga diri agar tidak populer, karena ternyata menjadi orang populer pun tidak membahagiakan, malah banyak yang "menderita" setelah menjadi orang terkenal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI