Mohon tunggu...
Viranosa Ariana Hafsari
Viranosa Ariana Hafsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai! Saya Viranosa Ariana Hafsari, biasa dipanggil nosa.Saya mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan Strata-1 (S1). Saya suka alam, memasak, kulineran, tantangan tetapi tidak suka kebisingan. Salam kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebab Rendahnya Minat Menulis Mahasiswa di Indonesia

7 Juni 2023   20:30 Diperbarui: 7 Juni 2023   20:41 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini, tingkat menulis di Indonesia dirasa masih kurang, khususnya di kalangan mahasiswa. Banyak yang beranggapan bahwa menulis hanya idenik dengan  jurnalis, penulis novel, penulis cerita fiksi dan sebagainya. Padahal menulis adalah bidang yang harus dikuasasi mahasiswa sekaligus untuk menunjang kelulusan.

Disadari atau tidak, banyak tugas mahasiswa yang memerlukan teknik menulis, mulai daru makalah, artikel jurnal ilmiah, skripsi, tesis, hingga disertasi. Namun, menulis masih dianggap remeh oleh sebagaian besar mahasiswa terutama dalam pembuatan tugas-tugas tersebut. Terkadang mereka hanya copy paste isi dan pembahasan di google yang kemudian sedikit dirapikan.

Sebenarnya apabila dilihat dari penggunaan media sosial, ada bakat menulis di dalam seiap individu termasuk mahasiswa. Hanya saja tulisan-tulisan tersebut berbentuk cerita yang bukan sistematis. Mengutip hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya sebanyak 210,03 juta pengguna. Internet dan media sosial adalah hal yang sangat berkaitan erat. Bagi mahasiswa, internet adalah suatu kesempatan untuk mengakses media sosial. Hanya untuk media sosial, mahasiswa rela menghabiskan waktu yang cukup lama di depan layar smartphone. Entah sekadar menulis status media sosial, menanggapi kometar atau membalas pesan.

Meskipun penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa cukup tinggi, tetap saja minat mahasiswa terhadap menulis masih kurang. Lantas muncul sebuah pertanyaan, apa alasan dari persoalan tersebut? Berikut diantaranya:

a. Kurang percaya diri

Mahasiswa kurang tertarik dalam dunia tulis menulis salah satunya karena kurang percaya diri. Mereka sering mengatakan pernyataan “tidak bisa menulis” sehingga timbul pola pikir (mindset) “tidak bisa menulis”. Memiliki pola pikir negatif seperti itu akan menjerumuskan kea rah perkembangan yang negatif pula. Oleh karena itu, gantilah pola pikir menulis dengan nuansa positif.

b. Kecenderungan mahasiswa yang lebih suka lisan

Mahasiswa cenderung mengungkapkan pendapat dan lain sebagainya melalui lisan atau berbicara. Buka tanpa sebab, hal ini dikarenakan berbicara dianggap lebih mudah dan tidak bertele-tele. Terlebih tulisan terikat dengan aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan seperti, ejaan, tanda baca, huruf, paragraf, dan sebagainya. Namun, segala aturan dan ketentuan tersebut bisa dipelajari apabila ada niat untuk memulai.

c. Tingkat membaca masih rendah

Membaca menjadi kunci dasar sebelum menulis. Melalui bacaan maka, mahasiswa akan memperoleh informasi-informasi baru baik berupa berita atau ilmu pengetahuan. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan ilmu menulis secara tidak langsung meskipun hanya pengamatan. Namun sangat disayangkan tingkat membaca Indonesia masih sangat rendah terlebih mahasiswa. Hal ini memberikan dampak terhadap kurangnya ketertarikan mahasiswa dalam dunia tulis menulis. Oleh karena itu, mulailah membaca setiap hari untuk merangsang minat dalam dunia tulis menulis.

Berikut tadi adalah alasan-alasan mahasiswa kurang minat dalam dunia kepenulisan. Perlu disadari bahwa kualitas mahasiswa sekarang ini akan menggambarkan masa depan negaranya. Maka, sudah seharusnya mahasiswa meningkatkan minat dan bakatnya dalam menulis untuk menyebarkan ide dan gagasan perjuangan menuju kemajuan negaranya. Pramoedya Ananta Toer pernah berkata "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis maka ia hilang didalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun