Dalam konteks kuliner Jogja, Soto Sampah jadi satu dari sekian banyak contoh bagaimana warung sederhana bisa jadi ikon lokal yang digandrungi. Jogja memang punya cara sendiri untuk meramu rasa, suasana, dan cerita jadi satu kesatuan yang sulit dilupakan. Dari Gudeg Yu Djum sampai Angkringan Kopi Joss, kini Soto Sampah juga masuk dalam daftar wajib coba bagi para pelancong.
Mungkin itulah kenapa soto ini terasa lebih dari sekadar makanan. Semangkuk kehangatan di tengah kota budaya. Sebuah penanda bahwa Jogja bukan cuma soal wisata alam dan budaya, tapi juga tentang kuliner kaki lima yang punya jiwa dan cerita.
Jadi, kalau lagi di Jogja, jangan cuma foto-foto di Tugu lalu pulang. Geser sedikit ke utara, cari papan bertuliskan “Soto Sampah”, duduk, pesan semangkuk, dan nikmati sensasi makan yang sederhana tapi ngangenin. Karena di balik penampilan yang acak-acakan itu, tersimpan rasa dan cerita yang rapi tersusun di ingatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI