Mohon tunggu...
Viori wahidpaMaulina
Viori wahidpaMaulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu komunikasi

Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Makan Banyak, Dompet Makin Berisi? Food Vloggers Jawabannya

29 Juni 2021   10:41 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan apa itu seorang Content creator apa saja, dan bagaimana kiat kiat menjadi seorang Content creator yang baik yang menciptakan inovasi inovasi menarik dalam berkonten. Menciptakan sebuah konten merupakan tugas seorang Content creator. Sebuah konten harus lah bersifat menarik dan juga tidak bisa asal jadi saja, jika sebuah konsep dari suatu konten tidak sesuai dengan target Audiens konten tersebut, maka bisa dipastikan bahwa pesan yang terdapat dalam konten tersebut tidak akan sampai kepada para audiens.

Biasanya konten yang telah dibuat akan di upload atau di unggah di sosial media si Content creator tersebut, karena dapat kita ketahui bahwa hanya sedikit dari sebagian orang pada saat ini yang tidak menggunakan sosial media. Dimana kebanyakan pengguna sosial media adalah kaum milenial atau yang biasa disebut dengan anak zaman now.

Sebelum memutuskan menjadi seorang Content creator hendaknya kita mengetahui tujuan konten yang akan dibuat, baik konten yang akan dibuat itu ditujukan sebagai bentuk untuk wadah berkomunikasi dengan Audiences atau target konten, informasi semata, hiburan, maupun sebagai bentuk Brand awareness atau meningkatkan penjualan. Ketika sudah menentukan tujuan dari konten yang akan dibuat, maka hal hal seperti riset, konsep, editing, hingga promoting konten tersebut akan berjalan dengan mudahnya.

Sebenarnya artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah saya, dan sebenarnya lagi artikel ini harusnya membahas bagaimana saya men-manage konten yang saya buat sebagai seorang Content creator di platform sosial media. Tapi, karena saya bukanlah seorang content creator, maka dari itu saya akan memposisikan diri saya sebagai seorang Content creator saja.

Ketika ingin menciptakan sebuah konten baru, maka Content creator haruslah membuat sebuah konten yang ber-inovasi baru, menarik dan juga worth to watch atau pun worth to read. Tetapi, sebelumnya haruslah melakukan suatu riset terlebih dahulu terhadap pembahasan konten yang ingin dibuat, menargetkan para audiens dan juga cara menyampaikan isi pesan dalam konten dengan cara yang menarik dan jelas.

Pertama kali trending di Korea selatan, mukbang yang secara harfiah eating broadcast atau makan dengan porsi jumbo yang kemudian disiarkan via platform Content creator tersebut. Seorang Food Vloggers (Content creator yang memfokuskan berkonten tentang makanan) hendaklah melakukan sebuah Research dulu tentanng makanan yang akan dijadikan konten. Seperti makanan yang sedang trending atau viral sehingga dibicarakan di banyak media lainnya yang nantinya akan berpengaruh terhadap audiens dari konten tersebut.

 Di dalam konten tersebut hendaknya membahas tentang rasa dari makanan yang sedang di review, harga dari makanan tersebut, apakah dengan harga segitu makanan tersebut layak untuk di konsumsi, dan juga dari segi pelayanan dari tempat membeli makanan tersebut. Hendaklah hal hal tersebut yang di utamakan untuk dijadikan pembahasan dari konten tersebut. Lalu sebagai intermezzo dari konten tersebut bisa saja dengan sesi chit-chat dengan si penjual makanan tersebut seperti membicarakan apa alasan memilih membuka bisnis makanan ini, tahun berapa mulai berjualan dan pertanyaan pertanyaan lainnya yang menurut kita pantas untuk dijadikan pertanyaan dan juga tidak akan menimbulkan masalah baik dari audiens maupun kita sendiri.

Selain dari pada jenis konten yang di review, ada baiknya juga kita mempertimbangkan masalah durasi dari konten itu sendiri. Bisa kita ketahui bahwa banyak orang yang akan merasa bahwa konten yang kita  buat itu serasa bertele tele apabila berdurasi yang cukup Panjang, maka lebih baik kita sebelum menciptakan sebuah konten harus memilah milih kata kata yang akan dipakai, kalimat yang padat, singkat, jelas dan tepat. Semakin lama durasi sebuah konten maka akan semakin banyak pula gangguan komunikasi penyampaian pesan dalam konten tersebut terjadi.

Selanjutnya dalam masalah editing, sebuah konten yang telah dibuat hendaknya di sunting isi nya terlebih dahulu agar tidak terkesan bertele tele dan membosankan. Maka daripada itu kita akan memasukkan point point penting saja kedalam konten yang dibuat.

Untuk kiat selanjutnya ada masalah waktu unyuk meng upload atau mengunggah konten tersebut, sebaiknya sebelum menunggah konten disebut harus meriset dulu insight hari yang baik untuk menunggah konten tersebut. Dan juga memutuskan untuk mengunggah konten apakah akan dilakukan secara rutin dan terjadwal atau saat ingin saja. Tentu saja sebenarnya hal yang rutin dan terjadwal itu lebih baik daripada hal yang sesekali itu, bukan?

Dapat kita ketahui bahwa menjadi seorang Content creator dan juga Food vlogger bisa dikatakan bahwa kita bekerja sendiriatau tidak berada di bawah kekuasaan orang lain seperti halnya bekerja di perkantoran. Oleh karena itu, dalam segi penghasilan ternyata pundi pundi uang yang dihasilkan oleh seorang Food vlogger  bisa sangat besar. Bahkan jika berhasil mengumpulkan banyak pengikut di sosial media, memiliki Engagement rate yang memadai, seorang Food vlogger bisa dikatakan memiliki keuangan yang lancar.

Kita ambil saja contohnya dari seorang Food vloggers yang memfokuskan konten konten nya dalam segi per-mukbang-an yaitu, Tanboy Kun.

Nama Tanboy Kun mulai melambung setelah mengunggah video makan nasi padang sebanyak 2,5 kg pada 2016 silam. Kini, pria kelahiran Padang ini memiliki 1,9 miliar penonton di akun YouTube-nya. Pria dengan nama asli Bara Ilham Bakti memang hobi makan sejak kecil. Setelah lulus kuliah, pecinta makanan pedas ini iseng saja membuat kanal makan besar di dalam kamar kosnya. Dengan ciri khas mukbang makanan pedas disertai judul ngegas alias serba CapsLock, kini akun Tanboy Kun memiliki 12,1 juta subscribers. Menurut perkiraan Social Blade, Bara bisa menghasilkan Rp259,8 juta hingga Rp4,1 miliar per bulan. Dalam setahun, Mukbangers kelahiran 1993 ini mampu mengumpulkan sekitar Rp3,1 miliar hingga Rp49,64 miliar. Karena profesinya, Bara juga terkadang mengkhawatirkan tentang kesehatannya. Food Vloggers Wannabe, mungkin bisa mengikuti kiat Bara menjaga kesehatan. Membatasi periode makan makanan pedas, rajin berolahraga, diet sehat, dan hanya makan dengan porsi jumbo untuk keperluan konten dapat ditiru jika berniat menekuni profesi ini.

Konten boleh boleh saja ya teman teman, asalkan jangan sampai lupa bahwa Kesehatan itu lebih penting dari apapun.

Jadi, apakah setelah membaca artikel diatas teman teman termotivasi ingin menjadi seperti Tanboy Kun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun