Episode sebelumnya: "Kesombongan yang Membelah Langit"
“Maka timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu bersama malaikat-malaikatnya melawan mereka.” (Wahyu 12:7)
Langit telah bergetar.
Tapi bukan karena guntur. Bukan karena badai.
Melainkan karena satu hal yang tak pernah ada sebelumnya dalam surga: penolakan terhadap kehendak Allah.
Di hadapan takhta kemuliaan, dua kekuatan kini berdiri saling berhadapan.
Bukan kekuatan yang setara, karena Allah tak punya tandingan. Tapi dua kehendak, dua pilihan, dua kelompok malaikat—yang satu memilih terang karena cinta, yang satu memilih dirinya sendiri karena kesombongan.
Dan perang pun dimulai.
Di hamparan kekal yang tak dibatasi langit atau bumi, Mikhael, malaikat agung yang setia, berdiri tegap. Wajahnya tenang, matanya terang.
Di sisinya, berbaris para malaikat dari segala ordo—kerubim, serafim, kekuatan surgawi, pelindung jiwa-jiwa, semuanya dengan satu hati: setia pada Allah.