Kekuatan pikiran positifÂ
Berbeda dengan orang yang berpikiran negatif, orang yang berpikiran positif memiliki kejernihan dalam berpikir. Ia selalu berusaha mencari nilai-nilai positif dari seseorang, kelompok atau peristiwa tertentu. Walaupun ia tahu bahwa orang/kelompok/peristiwa itu buruk, namun ia berusaha mencari nilai positif yang ada di dalam orang/kelompok dan di balik peristiwa tersebut.Â
Pikiran yang positif akan menghasilkan perkataaan yang positif. Perkataan yang positif bukan berarti membenarkan hal negatif tetapi berusaha menonjolkan kebaikan di atas keburukan. Bagi dia membicarakan hal positif lebih menguntungkan dan bermanfaat daripada membicarakan keburukan orang lain atau kelompok tertentu.Â
Perkataan yang positif juga akan menghasilkan perbuatan yang positif dan produktif. Dalam dunia kerja, Â walaupun suasananya negatif, ia tetap bersemangat dan tekun melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Orang yang positif berprinsip, jika aku tidak bisa merubah lingkunganku menjadi positif, minimal aku bisa memberikan teladan yang positif bagi orang lain lewat perkataan dan perbuatanku.Â
Namun, energi positif selalu tidak disukai oleh energi negatif. Orang yang berpikiran negatif selalu berusaha mempengaruhi orang yang berpikiran positif agar berpikiran negatif juga, dengan dalil realistis, kritis, logis, humanis, Â dan lain sebagainya. Bagi orang yang berpikiran negatif, orang yang berpikiran positif itu seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Â tidak punya pendirian, menjilat, cari aman, dan seterusnya. Namanya juga pikiran negatif, pastilah ia berusaha mengubah dunia menjadi negatif seperti yang ia pikirkan, bahkan dunia orang yang berpikiran positif pun ingin diubahnya dengan segala cara.Â
Kebebasan untuk berpikirÂ
Manusia memiliki intelek untuk berpikir, baik positif maupun negatif, dan kehendak untuk memilih yang positif atau negatif. Itulah kebebasan yang dimiliki oleh manusia. Jika kebebasan itu masih berada di tataran pikiran tidak akan berpengaruh bagi orang lain. Namun jika kebebasan itu sudah merasuk dalam perkataan dan perbuatan, maka disitulah akan terjadi konflik antara kebebasan Anda dengan kebebasan orang lain.Â
Setiap orang memiliki kebebasan, namun yang perlu disadari adalah bahwa kebebasanku dibatasi oleh kebebasan orang lain. Artinya aku bebas berpikir, berbicara dan berbuat apapun, namun kebebasanku itu tidak boleh menghilangkan dan merenggut kebebasan orang lain untuk berpikir, berbicara dan bertindak juga. Demikian pula sebaliknya.Â
Berpikiran positif atau negatif adalah pilihan bebas manusia. Anda bebas untuk memilih berpikiran positif atau negatif terhadap orang, kelompok, atau peristiwa tertentu. Namun, jangan lupa Anda juga bertanggungjawab atas pikiran tersebut, jika pikiran itu sudah berbuah dalam setiap perkataan dan tindakan Anda. Tanggungjawab ini tidak selalu memiliki efek hukum positif, tetapi tanggungjawab ini adalah tanggungjawab eksistensial, Â yang mengandaikan adanya kesadaran dalam diri manusia dan menyangkut seluruh hidup manusia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI