Mohon tunggu...
Vinsensius Patno
Vinsensius Patno Mohon Tunggu... Guru - Penulis Terhebat Adalah Penulis Yang Mampu Mengisnpirasi Banyak Orang

VINSENSIUS PATNO TINGGAL DI LABUAN BAJO MANGGARAI BARAT SEORANG GURU DAN JURNALIS Hp: 082144900530 email: vinsensius.patno1380@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru di Persimpangan Jalan

25 November 2022   10:32 Diperbarui: 25 November 2022   10:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema HUT PGRI ke-77 dan HGN ke-28 pada 25 November tahun 2022 adalah "Guru Bangkit, Pulihkan Indonesia: Indonesia Kuat, Indonesia Maju."

Sebutan seorang guru menjadi sebuah cerita tentang nasib anak bangsa yang kritis, kreatif dan inovatif. Sebuah usaha dari seorang guru untuk membina dan mendidiknya agar menjadi karakter yang tahan banting dan tidak tergoda dengan hal-hal yang negatif.

Guru rela menghabiskan waktu, tenaga dan pikirannya agar siswa-siswinya berhasil. Seorang guru selalu merasa sedih jika muridnya tidak datang kesekolah. Dalam harapnnya bahwa kehadiran seorang sangat membantu dirinya agar dari hari ke hari terus berkembang

Tidak kenal hujan atau angin guru dengan memakai mantel plastiknya, berjalan kaki ke sekolah hanya ingin bertemu dan berjumpa dengan muridnya. Karena bagi seorang guru ia harus memastikan bahwa materi ajar yang diberikan mampu merubah pola pikirnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru terus berjuang agar tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai

Namun disisi lain nasib guru berada dipersimpangan jalan. Betapa tidak Gaji rendah dan tuntutan ekonomi keluarga menjadi masalah yang selalu melilit dirinya. Selain itu kurikulum yang berubah-ubah setiap tahun juga menjadi masalah tersendiri. Dengan  masalah-masalah ini mendesak dirinya untuk terus bersabar mengikuti pola-pola sesuai dengan tuntutan. Kendati hal itu menjadi masalah namun tetap dijalankannya

Cerita bermakna Diujung rotan ada emas kini berubah menjadi diujung rotan ada rutan. Akhir-akhir ini fenomena peserta didik memukul gurunya marak terjadi disekolah-sekolah. Guru tetap selalu dipersalahkan.

Dengan situasi ini guru tidak mampu berkata-kata karena aturan yang melilit dirinya dan memaksanya  harus diam. Di sisi lain upah yang diterimanya sangat menyedihkan dan tidak sebanding dengan tugas yang di embannya.

Di hari guru ini saya hanya mengatakan "jangan sakiti gurumu lagi" Mengapa? Karena kesalahan apapun yang dibuat oleh murid selalu meminta guru untuk mempertanggungjawabkannya. Karena sering disakiti gurumu terpaksa diam. Namun ia tak pernah lelah mendidikmu menjadi orang sukses dan orang hebat. Hal ini dibuat karena bentuk tanggungjawabnya dalam mendidik dan membina agar muridnya berhasil.

Ia tidak pernah berbicara tentang untung rugi, tidak pernah cerita bahwa dirinya lelah. Sebab bagi dirinya ia selalu menampilkan kesenyuman, tertawa dan keceriaan dihadapan para muridnya saat mengajar. Tetapi perlu kamu ingat bahwa ia akan merasa bangga jika engkau memiliki prestasi. Dihari guru ini saya, kamu dan kita yang berpredikat sebagai guru untuk terus belajar dan tidak lelah membina siswa dan siswinya supaya berhasil.

Tentu, sebagai manusia biasa, seorang guru memiliki beberapa hambatan dalam diri, yang karenanya ajakan untuk bangkit guna memulihkannya menjadi relevan. Ajakan untuk memulihkan diri sendiri dari halangan-halangan yang membuatnya enggan terbuka tentang nasib dirinya dan masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun