Mohon tunggu...
Kevin William
Kevin William Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Enthusiast

Menimba ilmu hingga sejenius Guardiola, sambil memahat kata seindah Peter Drury.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Perlukah Aksi Protes Pemain di Piala Dunia Qatar?

11 November 2022   16:43 Diperbarui: 16 November 2022   01:55 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ban Kapten 'OneLove' | Sumber: Sky Sports

A message from our @Socceroos on the @FIFAWorldCup #SupportingThePlayers pic.twitter.com/bUqW2pne1w--- Professional Footballers Australia (@thepfa) October 26, 2022

Video tersebut dirilis bersamaan dengan surat terbuka dari Union Professional Footballers Australia dan pernyataan dari badan pengelola sepak bola Australia yang membahas masalah HAM dan kesejahteraan pekerja yang terjadi di Qatar. 

Di dalam video, mereka menyebutkan "telah mengetahui bahwa telah terjadi kemajuan baik di atas kertas maupun dalam praktik. Sistem kafala sebagian besar telah dicabut, kondisi kerja telah membaik dan upah minimum telah ditetapkan". 

Namun, The Socceroos menekankan bahwa "adanya reformasi adalah langkah penting, tetapi implementasinya tetap tidak konsisten dan memerlukan peningkatan".

Kafala merupakan lembaga yang diakui negara yang menaungi para pekerja migran, untuk memperkerjakan tenaga migran. Kafala menjadi penentu pekerjaan para tenaga migran, yang sewaktu-waktu dapat mengambil paspor pekerja dan menghalangi mereka pergi meninggalkan negara bila seorang pekerja dinilai melanggar aturan.

Misi Kemanusiaan di atas Kepadatan Jadwal 


Semakin dekatnya Piala Dunia, para pemain dan kesebelasan sepak bola tidak hanya sibuk menyiapkan fisik, tapi mereka juga sibuk berpolitik. Memang, upaya yang mereka lakukan sangatlah mulia. 

Namun, apakah para pemain perlu membebani diri sendiri dengan misi kemanusiaan di tengah padatnya jadwal pertandingan yang tidak manusiawi?

Menurut Sky News, timnas Inggris dijadwalkan untuk menemui para korban pekerja migran di kamp pelatihan di Qatar sebagai bagian dari bentuk kampanye 'OneLove', yang mungkin akan sedikit (atau bahkan tidak sama sekali) membantu penderitaan yang telah mereka alami.

Di Liga Inggris sendiri yang banyak mengirim pemain timnas powerhouse, Gameweek terakhir sebelum jeda Piala Dunia baru berakhir pada 13 November, sementara Piala Dunia dimulai tanggal 20 November. 

Artinya, para pemain hanya punya waktu kurang dari tujuh hari untuk istirahat, berangkat ke Qatar, dan menjalani sesi latihan dengan timnasnya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun